Wahyu menjelaskan, pembinaan tersebut dilakukan kepada beberapa personel, termasuk korban Prada Lucky, dalam rentang waktu berbeda.
Baca juga: Profil Irjen Pol Asep Edi Suheri Kapolda Metro Jaya yang Baru Dilantik, Segini Harta Kekayaan LHKPN
Brigjen Wahyu menyebutkan, sejauh ini tidak ditemukan bukti kekerasan yang menggunakan alat oleh tersangka.
Semua tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap korban diduga kuat dilakukan dengan menggunakan anggota badan.
"Tidak ada alat ya, (kekerasan) lebih kepada menggunakan anggota badan tangan ya," ujar Wahyu.
"(Barang bukti) Tidak ada. Artinya, tidak ada penggunaan alat tertentu itu tidak ada," lanjutnya.
Dalam insiden “pembinaan” itu, terdapat satu prajurit lain yang selamat dan kini dalam kondisi sehat, sementara Prada Lucky tidak mampu bertahan.
Perbedaan nasib keduanya diduga berkaitan dengan kondisi fisik, kesehatan, serta perlakuan berbeda yang diterima antar-prajurit.
"Untuk yang korban betul memang ada satu lagi, tapi kondisinya baik, kondisinya sehat," ujar Wahyu.
Wahyu menjelaskan, pembinaan dan pembiasaan yang dilakukan di satuan tidak diberikan kepada satu orang prajurit saja, melainkan kepada beberapa anggota sekaligus.
Ia juga menegaskan bahwa kekerasan bukan bagian dari prosedur pembinaan, dan kejadian ini akan dijadikan evaluasi mendalam untuk perbaikan ke depan di satuan operasional.
Profil Mayjen TNI Piek Budyakto dan Harta Kekayaannya
Mayor Jenderal atau Mayjen TNI Piek Budyakto adalah seorang perwira tinggi (Pati) di dalam TNI Angkatan Darat (AD).
Nama lengkapnya adalah Mayjen TNI Piek Budyakto, S.H., M.H.
Mayjen TNI Piek Budyakto lahir 20 Mei 1970.
Ia adalah lulusan Akademi Militer (Akmil) 1991.