"Tadi narapidana yang langsung bebas dapat kipas angin mungkin maksudnya biar tidak kepanasan di rumah dan hatinya selalu merasa adem (tenang). Saya juga pesan tadi kalau sudah keluar dan pulang ke rumah jangan kembali ke Lapas lagi," ungkap Ischak.
Sementara itu narapidana yang langsung bebas setelah mendapat remisi bernama Slamet Wahyudi, mengutarakan rasa bahagianya setelah langsung bebas dan bisa bertemu dengan keluarga.
Slamet Wahyudi bercerita dirinya menjalani masa tahanan sekitar 9 tahun empat bulan.
Dengan senyum sumringah Slamet Wahyudi menyebut keluarganya dari Kecamatan Pagerbarang sudah menjemput dan menunggu di depan Lapas Kelas llB Slawi.
"Alhamdulillah kondisi saya sehat. Selama dibina di Lapas saya belajar banyak hal yang jelas jadi pintar ibadah, mengaji dan lain-lain. Terima kasih Lapas Kelas llB Slawi," ujar Slamet Wahyudi.
Setelah pulang kembali ke rumah, Slamet Wahyudi mengaku ingin membuka usaha jangkrik karena di Lapas mendapat pemahaman menjalankan usaha jangkrik dengan prospek pendapatan yang cukup menjanjikan.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih atas ditegakkannya hukum. Saya mendapat hukuman ya terima kasih karena kalau tidak dihukum entah jadi apa saya di luaran sana. Atas pengalaman yang saya dapat di Lapas ini saya jadi orang hebat, dari yang tidak bisa ngaji jadi bisa ngaji, sholat dan berbagai kegiatan lainnya," imbuh Slamet Wahyudi. (dta)