Berita Boyolali

Bocah Tewas Tenggelam saat Mancing di Embung Musuk Boyolali

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI TENGGELAM: Seorang bocah tewas tenggelam di Embung Musuk, Dukuh Jambersari, Desa Musuk, Kecamatan Musuk, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (17/8/2025). Korban berusia sekitar 12 tahun. (ISTIMEWA)

TRIBUNJATENG.COM, BOYOLALI - Seorang bocah tewas tenggelam di Embung Musuk, Dukuh Jambersari, Desa Musuk, Kecamatan Musuk, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (17/8/2025). 

Korban berusia sekitar 12 tahun.

Warga sekitar, Mbah Seno sempat melihat orang tercebur ke dalam embung. 

Baca juga: Lomba Mancing Agustusan Gempar, Seorang Peserta Ditemukan Tewas Tenggelam

Ia kemudian mencoba mendatangi korban setelah tercebur ke dalam embung.

Dari jauh, yang terlihat dari korban hanya tangannya saja.

Saat itu, korban bersama tiga orang kawannya sedang memancing di embung. 

Namun, tiba-tiba korban terpeleset.

Teman korban, sempat berusaha coba menolong.

Hanya saja, lantaran gagal menolong, tiga teman korban kemudian melarikan diri.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, mendapat laporan pukul 16.15 WIB. 

"Sekitar jam 5 lebih, tim pencari sudah turun ke embung untuk melakukan pencarian,” ujar Tim reaksi cepat (TRC) BPBD Kabupaten Boyolali, Triyono. 

EVAKUASI BOCAH TENGGELAM - Evakuasi bocah tenggelam di Embung Musuk, Dukuh Jambersari, Desa Musuk, Kecamatan Musuk, Minggu (17/8/2025). Sebanyak 4 penyelam diterjunkan untuk melakukan pencarian korban. (TRIBUN SOLO/ISTIMEWA)

Sebanyak 4 penyelam diterjunkan, untuk melakukan pencarian korban tenggelam di embung.

Tepat pukul 18:00 WIB, tim penyelam BPBD Boyolali dapat menemukan korban tepat berada di titik jatuh.

Tubuh korban, ditemukan di dasar embung bagian barat.

"Awalnya kita mau melakukan penyelaman, namun saat menggunakan jangkar ternyata sudah ditemukan.

Dan untuk survivor juga posisinya masih belum berubah,” jelasnya. 

Jasad korban, kemudian dibawa menuju rumah sakit Pandan Arang Boyolali.

Triyono, juga memaparkan terkait usia korban. 

“Korban masih berusia sekitar 12 tahun, identitasnya masih dibawa untuk pendataan, tetapi itu warga Boyolali sendiri,” paparnya. 

Triyono mengatakan, para warga sekitar mengetahui bahwa embung tidak diperuntukkan memancing. 

"Sebenarnya warga sudah tahu, embung itu bukan diperuntukan untuk mancing.

Karena di sampingnya itu ada pembatas plastik," tutupnya. 

Mengenal Embung Musuk

Embung Musuk yang terletak di Dukuh Jambersari, Desa Musuk, Kecamatan Musuk, menjadi salah satu penopang utama kebutuhan air bersih sekaligus destinasi wisata sederhana bagi masyarakat sekitar.

Embung ini awalnya dibangun untuk menampung air hujan, kemudian dikelola Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Tirta Ampera Boyolali sebagai sumber pasokan air bagi warga Musuk.

Embung Musuk memiliki kapasitas sekitar 100.000 meter kubik, sementara pengembangan tahap berikutnya, yaitu Embung Musuk II, mampu menampung hingga 700.000 meter kubik air.

Dengan kapasitas tersebut, embung ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan air masyarakat sepanjang tahun, terutama saat musim kemarau.

Pembangunan embung yang selesai sekitar 2016 itu menelan biaya hingga Rp58 miliar.

Proyek tersebut digarap untuk memperluas penampungan air yang sebelumnya hanya mampu menopang kebutuhan warga selama delapan bulan, agar kini bisa mencukupi hingga setahun penuh.

Selain berfungsi sebagai penopang air bersih, Embung Musuk kini juga menjadi lokasi rekreasi warga. Panorama alam di sekitar embung menjadikannya tempat favorit untuk bersantai.

Bahkan, area embung ramai dimanfaatkan sebagai spot memancing yang dikelola oleh karang taruna dari Dukuh Tegal Sari, Jambersari, dan Recosari.

Untuk memancing di lokasi tersebut, warga dikenakan tiket mulai Rp15.000 hingga Rp20.000, tergantung hari.

Menariknya, ikan hasil tangkapan boleh dibawa pulang tanpa biaya tambahan. Pendapatan dari tiket dialokasikan untuk kas karang taruna setempat.

Meski sempat mengalami penyusutan volume air saat musim kemarau panjang, Embung Musuk tetap berfungsi vital sebagai cadangan air.

Keberadaannya tidak hanya membantu masyarakat dari sisi kebutuhan air bersih, tetapi juga menambah pilihan ruang rekreasi alami di wilayah Musuk dan sekitarnya.

Deretan Kasus Orang Tenggelam di Soloraya Sepanjang 2025

Sepanjang tahun 2025, sejumlah kasus orang tenggelam di sungai wilayah Soloraya mencuri perhatian publik.

Dari anak-anak yang bermain air hingga orang dewasa yang diduga nekat mengakhiri hidup, peristiwa ini menimbulkan duka mendalam sekaligus jadi peringatan agar masyarakat lebih waspada terhadap bahaya sungai.

Berikut rangkumannya:

1. Warga Sukoharjo Diduga Tenggelam, Ternyata Masih Hidup

Tanggal: 13–14 Januari 2025
Lokasi: Sungai Bengawan Solo, Kenep, Sukoharjo

Seorang warga berinisial AGP dilaporkan tenggelam di Bengawan Solo. Tim SAR bahkan sempat menyisir aliran sungai. Namun, keesokan harinya korban justru terlihat berjalan di sekitar Puskesmas Tawangsari. Kasus ini sempat bikin heboh karena dugaan tenggelam ternyata tidak benar.

2. Dua Bocah Tewas Tenggelam di Kali Pepe, Solo

Tanggal: 31 Mei 2025
Lokasi: Kali Pepe, Banyuanyar, Banjarsari, Solo

Tragedi memilukan terjadi saat dua bocah masing-masing berusia 9 dan 7 tahun terpeleset ketika bermain di tepi kali bersama teman-temannya. Keduanya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Sungai yang tampak tenang ternyata menyimpan bahaya dengan kedalaman sekitar dua meter.

3. Perempuan Paruh Baya Diduga Terjun ke Bengawan Solo

Tanggal: 2 Juni 2025
Lokasi: Jembatan Pondok, Kecamatan Grogol, Sukoharjo

Seorang perempuan paruh baya diduga nekat melompat ke sungai dari atas jembatan. Sepeda motor dan sandalnya ditemukan di lokasi kejadian. Tim SAR langsung melakukan pencarian, namun hingga laporan terakhir belum diketahui nasib korban.

4. Remaja SMP Tewas Saat Bermain Perosotan di Bengawan Solo

Tanggal: 30 Juni 2025
Lokasi: Sungai Bengawan Solo

Raditya, remaja kelas 7 SMP, tewas setelah terseret arus ketika bermain perosotan air bersama teman-temannya di tepi sungai. Jasadnya baru ditemukan mengambang sekitar 3 kilometer dari lokasi awal. Kasus ini menjadi peringatan keras bahwa sungai bukan tempat bermain yang aman. (*)

 

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Tragedi di Embung Musuk Boyolali, Bocah Tewas Tenggelam Saat Asyik Memancing

Baca juga: Terpeleset, Bocah 5 Tahun Jatuh dari Lantai 27 Apartemen Jakarta Barat

Berita Terkini