TRIBUNJATENG.COM - Penyebab bocah 3 tahun meninggal dunia dengan kondisi tubuh dipenuhi cacing di Sukabumi Jawa Barat diungkap dokter.
Diduga, ia menderita cacingan akut karena hidup di lingkungan yang kurang bersih.
Hal itu diungkap Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengungkapkan rasa kecewa sekaligus prihatin terhadap nasib seorang bocah di sebuah desa.
Baca juga: Dedi Mulyadi Naik Pitam, Sesalkan Kematian Memilukan Raya Bocah 3 Tahun yang Tubuhnya Penuh Cacing
Baca juga: Viral Tubuh Anak 3 Tahun di Sukabumi Dipenuhi Cacing, Sempat Kritis Sebelum Meninggal
Baca juga: Nasib Perangkat Desa Terancam Sanksi Imbas Temuan Kasus Tubuh Balita Tewas Karena Penuh Cacing
Raya, seorang bocah tiga tahun meninggal dunia imbas lingkungannya yang tidak bersih.
Tubuh Raya dipenuhi oleh cacing karena penyakit cacingan yang dideritanya.
Dedi Mulyadi lantas langsung mengevaluasi kondisi desa tempat tinggal Raya sebenarnya.
Hidup di lingkungan kotor hingga terkena penyakit cacingan, Raya meninggal dunia karena cacingan hingga bikin Dedi Mulyadi miris.
Balita bernama Raya (3) meninggal dunia di Kabupaten Sukabumi akibat penyakit cacingan akut.
Raya tinggal di Kampung Padangenyang, Desa Cinaga, Kecamatan Kabandunga, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat bersama keluarganya.
Ia meninggal dunia pada Juli 2025.
Dalam video yang diunggah di akun Instagram @rumah_teduh_sahabat_iin, disebutkan bahwa Raya meninggal dunia dengan tubuh penuh cacing.
"Setiap membayangkan, seumur hidupnya yang hanya empat tahun itu, tubuhnya digerogoti cacing dalam tubuhnya.
Menyerap oksigen dan nutrisi yg sudah pas-pasan di tubuhnya.
Remuk rasanya hati ini. Semoga Allah ampuni negeri ini, para pemimpin negeri ini, dan mengampuni kami saudara seimannya yg sangat terlambat membantunya," tulis akun tersebut, seperti dikutip TribunJatim.com dari Tribun Jabar, Selasa (19/8/2025).
Kemudian, akun Facebook Rumah Teduh juga mengunggah sebuah video berdurasi sembilan menit yang menunjukkan kondisi Raya yang kritis ketika dirawat di Intensive Care Unit (ICU).
Dalam video itu disebutkan, tubuh Raya dipenuhi ribuan cacing gelang.
Bahkan, cacing itu tampak keluar dari hidung, mulut, dan anus.
Menanggapi berita viral tersebut, Gubernur Dedi Mulyadi langsung bertindak.
Dedi Mulyadi prihatin
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan rasa prihatin dan kecewa mendalam atas apa yang terjadi pada Raya.
"Saya merasa prihatin dan rasa kecewa yang mendalam dan permohonan maaf atas meninggalnya balita berusia tiga tahun dan dalam tubuhnya dipenuhi cacing," ujar Dedi Mulyadi dikutip dari Tribunjabar.id, Selasa (19/8/2025) dalam video yang diunggahnya di Instagram.
Dedi mengaku sudah menghubungi dokter yang merawat Raya.
Ia mengatakan, berdasarkan penjelasan dari dokter, tubuh Raya dipenuhi caing diduga karena lingkungan yang tidak bersih.
Sedangkan ibunya menderita gangguan jiwa dan ayahnya mengidap TBC.
TBC adalah singkatan dari Tuberkulosis, suatu penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Penyakit ini biasanya menyerang paru-paru, tetapi juga bisa menyerang organ lain seperti otak, tulang, dan kelenjar getah bening.
"Saya sudah menelepon dokter yang menanganinya bahwa anak itu memiliki penyakit kalau dalam bahasa kampung cacingan.
Ibunya mengalami gangguan kejiwaan atau ODGJ. Dia (Raya) sering dirawat oleh neneknya dan bapaknya mengalami penyakit paru-paru TBC," ujar Dedi.
"Dia sejak balita sering berada di kolong rumah bersama dengan ayam dan kotoran sehingga mungkin dia sering kali tangannya tidak dicuci dan mulutnya kemasukkan cacing.
sehingga menimbulkan cacingan yang akut," kata Dedi menambahkan.
Gubernur Jabar akan sanksi pemerintah desa
Ia menegaskan, Pemprov Jabar akan memberikan sanksi kepada pemerintah desa dan pihak terkait yang dianggap lalai menjalankan fungsi pelayanan dasar, seperti Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), pos pelayanan terpadu (posyandu), dan bidan desa.
"Dimungkinkan saya akan memberikan sanksi bagi desa tersebut karena fungsi-fungsi pokok pergerakan PKK nya tidak jalan, fungsi posyandunya tidak berjalan, dan fungsi kebidanannya tidak berjalan.
sanksi-sanksi akan kami berikan pada siapa pun dan daerah mana pun yang terbukti tidak memberikan perhatian kepada masyarakat," ujar Dedi.
Adapun telah mengirimkan tim untuk mengevakuasi dan merawat keluarga almarhum sebagai upaya menangani keluarga korban.
“Hari ini, kami sudah mengirim tim untuk mengangkut seluruh keluarga tersebut agar keluarganya juga dirawat karena menderita TBC,” ucapnya.
Lebih lanjut, Dedi berharap kasus Raya menjadi peringatan bagi seluruh aparat pemerintahan di desa untuk lebih aktif melakukan pengecekan kondisi warganya.
“Jangan abai, jangan ribut ketika peristiwanya terjadi. Salam hormat untuk semua, semoga kami bisa bekerja dengan baik,” katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com