Diberitakan sebelumnya di Tribunjateng.com, Kepala Basarnas Kota Semarang, Budiono mengatakan, upaya pencarian tiga pemancing yang hilang di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, dilanjutkan pada hari kedua, Rabu (20/8/2025).
Namun hingga siang hari, tim SAR gabungan belum berhasil menemukan korban akibat beberapa kendala.
Dia menjelaskan, tim penyelam menghadapi kondisi perairan yang tidak bersahabat.
“Visibility di dalam air hanya 15 sentimeter, arus cukup kencang, dan kedalaman mencapai 11 meter."
"Itu yang membuat pencarian di bawah permukaan laut sangat sulit,” kata Budiono kepada Tribunjateng.com, Rabu (20/8/2025).
Meski gelombang relatif landai, sekira 0,5 meter, faktor kekeruhan air menjadi penghalang utama.
Situasi itu membuat penyelam harus lebih berhati-hati dan memperlambat proses evakuasi.
Selain kendala bawah air, pencarian di permukaan juga menuntut tenaga ekstra.
Arus laut berpotensi menyeret korban ke arah timur maupun barat, sehingga tim harus membagi kekuatan untuk melakukan penyisiran.
“Kami fokus di kolam pelabuhan, tetapi juga tetap mengantisipasi jika korban terbawa arus ke pantai sekitar hingga Sayung Demak,” jelasnya.
Dalam operasi ini, Basarnas mengerahkan satu RHIB (perahu karet berlambung padat) dan satu perahu karet.
Sementara Polair menurunkan tiga kapal dan BPBD satu perahu karet.
Total 19 personel bergabung dalam misi pencarian.
Budiono menyebut, cuaca sejauh ini masih mendukung, meski langit sedikit mendung.
Kondisi tersebut diharapkan bisa bertahan hingga sore hari agar proses pencarian tetap berjalan aman.