“Kami mohon doa dari masyarakat, mudah-mudahan kendala ini bisa teratasi dan ketiga korban segera ditemukan,” pungkasnya.
Baca juga: Haru Bahagia Pariyono Warga Sumurboto Semarang, Terima Program Bedah Rumah Lazismu
Baca juga: Nasib Reservoir Siranda Semarang Pasca Temuan Mayat Mengapung, Dirut PDAM: Kami Pasang CCTV
Firasat Keluarga Korban
Terpisah, Innat Trisnawati (35), warga Gebanganom Kecil, Kecamatan Semarang Timur, masih tak percaya adiknya, Kiswanto (33), hilang tersapu ombak saat memancing di dam merah Pelabuhan Tanjung Emas Semarang pada Selasa (19/8/2025).
Dia sempat mendapat firasat tak enak sebelum kabar duka itu datang.
“Saya perjalanan mau ke rumah, badan rasanya merinding, tulang-tulang sakit."
"Saya sempat berhenti terlebih dahulu, tapi tidak tahu kalau itu pertanda buruk,” tutur Innat saat ditemui di Posko TNI AL Tambaklorok Semarang, menunggu proses evakuasi, Rabu (20/8/2025).
Kiswanto merupakan satu dari tiga pemancing yang masih dalam pencarian tim gabungan Basarnas, Polairud, dan BPBD hingga Rabu (20/8/2025) siang ini.
Dalam insiden itu, lima pemancing terlempar ke laut.
Dua di antaranya adalah Bagong (Febrianto) dan Bagus yang sudah ditemukan meninggal.
Menurut Innat, sang adik memang memiliki hobi memancing sejak lama.
Sehari-hari dia bekerja sebagai sales camilan keliling luar kota, namun kerap meluangkan waktu di akhir pekan untuk memancing.
“Biasanya dia naik perahu, aman."
"Tapi kemarin diajakin ke dam, mungkin tidak enak kalau menolak."
"Sayangnya juga tidak memakai pelampung,” ucapnya.
Kepergian Kiswanto meninggalkan duka mendalam.
Sang istri kini harus menguatkan hati untuk mengurus dua anak perempuannya yang masih berusia 4 tahun dan 1 tahun.
Saat ditemui di Posko TNI AL Tambaklorok Semarang, Innat sempat berkaca-kaca.
Dia bingung menenangkan anak-anak korban yang terus menanyakan keberadaan ayahnya.
“Ya harapannya cepat ketemu."
"Orangtua di rumah juga berharap sama, ketemu dalam kondisi apapun."
"Ini anaknya juga dari tadi tanya ‘Papa mana?"
"Saya bingung harus bagaimana,” ucap Innat.
Tim SAR gabungan masih terus berupaya menyisir perairan Tambaklorok Semarang, meski terkendala gelombang tinggi.
Keluarga hanya berharap korban segera ditemukan dalam kondisi apa pun. (*)
Baca juga: Nasib Ali Staf Dinaker Purbalingga Setelah Penantian 20 Tahun, Masuk Daftar Usulan PPPK Paruh Waktu
Baca juga: DPUPR Karanganyar Usul Rp60 Miliar untuk Perbaikan Jalan
Baca juga: Pemkab Batang Ancam Potong Kabel, Mayoritas Provider Belum Berizin dan Tidak Setor Retribusi
Baca juga: Belum Ada Kejelasan, Giliran Nakes Puskesmas se-Brebes Geruduk DPRD, Tuntutan Masih Sama