Berita Banyumas

Kasus Stunting Masih Tinggi, PR Serius Pemkab Banyumas Tahun Ini

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BAHAS STUNTING - Suasana pertemuan jajaran Tanoto Foundation dengan Bupati Banyumas, Kamis (21/8/2025), di Ruang Joko Kaiman Purwokerto. SSGI 2024 menyebut, prevalensi stunting di Banyumas tercatat sebesar 19,6 persen.

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Mengacu data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024, prevalensi stunting di Banyumas tercatat sebesar 19,6 persen.

Angka itu lebih tinggi dibandingkan rata-rata Jawa Tengah yang berada di angka 17,1 persen. 

Angka stunting yang tinggi di Kabupaten Banyumas masih menjadi pekerjaan rumah serius. 

Baca juga: Kontingen Banyumas Torehkan 7 Medali dalam Peparpeda Jateng 2025

Baca juga: Roti Jamuran dan Kotak Makan Bau Sabun, Berikut Ini Catatan Buruk Program MBG di Banyumas

Sebagai upaya mempercepat penurunan kasus tersebut, Pemkab Banyumas memperpanjang kolaborasi dengan Tanoto Foundation hingga 2028.

Langkah ini diumumkan dalam pertemuan antara jajaran Tanoto Foundation dengan Bupati Banyumas, Kamis (21/8/2025), di Ruang Joko Kaiman Purwokerto. 

Regional Lead Wilayah Jawa Tanoto Foundation, Anang Ainur Rozikin menyampaikan, kerja sama yang telah dimulai sejak 2022 itu akan dilanjutkan tiga tahun ke depan sebagai bagian dari strategi percepatan penanganan stunting.

"Pada 2025 ini, kami berkolaborasi lagi dengan Pemkab Banyumas." 

"Awalnya dari 2022 hingga 2025, dan kini dilanjut sampai 2028." 

"Fokus kami tetap pada pencegahan dan percepatan penurunan stunting," terangnya.

Tanoto Foundation, menurut Anang, akan memfokuskan dukungan pada tiga aspek utama.

Peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), efektivitas penggunaan anggaran, dan penguatan sistem pengelolaan data di tingkat desa.

Pertama, peningkatan kapasitas dilakukan dengan melatih tokoh masyarakat dari berbagai elemen untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan stunting.

"Kami akan mengkapasitasi tokoh-tokoh agar mereka mampu menyampaikan informasi tentang stunting ke masyarakat."

"Sosialisasi harus masif dan menyentuh hingga akar rumput," katanya. 

Kedua, terkait anggaran, Tanoto Foundation akan membantu Pemkab dalam merumuskan strategi perencanaan agar penggunaan dana lebih efektif dan efisien.

Halaman
123

Berita Terkini