TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Mantan Menko Polhukam, Mahfud MD, menyampaikan apresiasi atas sikap tegas Presiden Prabowo Subianto dalam merespons penangkapan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Melalui akun X resminya @mohmahfudmd, Mahfud menyebut bahwa Prabowo telah menunjukkan komitmen dalam pemberantasan korupsi, bahkan saat kasus itu menimpa kader dari partai pendukung pemerintah.
"Presiden Prabowo juga konsisten, tak melindungi pejabat meskipun dia anggota partainya. Lanjutkan Pak Presiden," tulis Mahfud, Kamis (21/8/2025).
OTT KPK Jadi Bukti Kemandirian
Mahfud juga memuji langkah KPK yang dinilainya mulai terlepas dari belenggu politik. OTT terhadap Noel – sapaan akrab Immanuel Ebenezer – dinilai sebagai bukti bahwa KPK kembali tajam dan berani menindak tanpa pandang bulu.
“Dalam beberapa bulan terakhir, KPK sudah mulai bisa terlepas dari tekanan politik dan menunjukkan taringnya. Kita apresiasi. Maju terus, pantang mundur KPK,” imbuh Mahfud.
Kasus OTT tersebut mengungkap dugaan pemerasan terhadap perusahaan terkait sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Dalam operasi itu, KPK menyita sejumlah barang mewah termasuk motor Ducati Streetfighter V4 senilai lebih dari Rp800 juta.
Lebih lanjut, Mahfud mengingatkan KPK agar tidak semata mengandalkan operasi tangkap tangan.
Ia menyarankan agar KPK juga membangun konstruksi hukum yang kuat dan sistematis terhadap praktik korupsi di pemerintahan.
“KPK perlu mengkonstruksi kasus-kasus sistemik.
Tidak harus selalu OTT. Bravo KPK,” tulis Mahfud dalam unggahannya.
Dari sisi pemerintah, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan bahwa Presiden Prabowo tidak akan mengintervensi proses hukum.
Ia bahkan sudah mempersiapkan langkah lanjutan jika Wamenaker terbukti bersalah.
“Presiden menghormati proses hukum di KPK. Jika terbukti, maka secepatnya dilakukan pergantian,” tegas Prasetyo.