TRIBUNJATENG.COM - Suasana Mapolres Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, sempat mencekam pada Sabtu malam (23/8/2025) ketika puluhan prajurit TNI mendatangi kantor polisi yang berada di Jalan WR Monginsidi, Kelurahan Benteng, Kecamatan Benteng.
Kedatangan para prajurit tersebut disebut-sebut terkait dengan kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan anggota Polres Kepulauan Selayar berinisial Aipda MT.
Sebelumnya, mobil Honda Brio bernomor polisi DD 134 UA yang dikendarai Aipda MT bertabrakan dengan sepeda motor yang ditumpangi keluarga seorang prajurit TNI, yaitu AH dan SW, hingga menyebabkan keduanya mengalami luka.
Informasi yang beredar menyebutkan, para prajurit TNI mendatangi Mapolres karena ingin memastikan proses hukum berjalan dan menanyakan status penanganan kasus tersebut.
Mereka diduga sempat beranggapan Aipda MT tidak ditahan usai insiden kecelakaan itu.
Saat rombongan tiba, Aipda MT langsung dihadirkan ke ruang Sie Propam Polres Kepulauan Selayar.
Sejumlah perwira kepolisian kemudian memberikan penjelasan terkait proses penanganan kasus yang masih berjalan.
Setelah mendapatkan keterangan resmi, puluhan prajurit TNI tersebut akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 23.41 WITA.
Namun, persoalan itu rupanya belum selesai.
Ahad atau Minggu (24/8/20525), sekitar pukul 01.18 wita, sejumlah oknum prajurit TNI kembali mendatangi Mapolres Kepulauan Selayar.
Mereka kembali mempertanyakan keberadaan Aipda MT di piket penjagaan.
Aipda MT yang diperiksa di ruang Unit Lakalantas Satlantas Polres Kepulauan Selayar pun diborgol lalu dibawa ke ruang Sie Propam.
Saat perjalanan ke ruang Sie Propam, salah satu oknum prajurit disebut mengeluarkan tembakan ke udara.
Suasana pun menjadi tegang.
Begitu juga saat tiba di ruang Sie Propam, oknum prajurit tersebut disebut kembali mengeluarkan tembakan hingga mengakibatkan atap Sie Propam bocor.
Upaya untuk meredakan suasana pun terus dilakukan.
Pada pukul 02.01 Wita, beberapa oknum anggota TNI kembali mendatangi Mapolres Kepulauan Selayar.
Pada pukul 03.11 Wita, Kapolres Kepulauan AKBP Didid Imawan dan Dandim 1415 Kepulauan Selayar, Letkol Czi Yudo Harianto tiba di Mapolres Kepulauan Selayar meredam situasi.
Kasi Humas Polrestabes Kepulauan Selayar Aipda Suardi Alimuddin mengonfirmasi adanya kejadian itu.
"Ya, jadi dia menanyakan penanganan kasus lakalantas yang melibatkan anggota Polres, karena korban itu adalah keluarga salah satu anggota (TNI)," kata Aipda Suardi dikonfirmasi Tribun-Timur.com, Minggu (24/8/2025) malam.
Aipda Suardi menjelaskan, sesaat setelah kejadian itu, Kapolres Kepulauan Selayar AKBP Didid Imawan sudah memerintahkan Unit Lakalantas memproses hukum Aipda MT.
"Pak Kapolres dari awal kejadian baca laporannya, itu sudah minta ditindak tegas. Jadi oknum bersangkutan meski polisi, itu langsung ditahan," terangnya.
Bahkan, kata Suardi, setelah kasus kecelakaan itu terjadi, Aipda MT langsung dinonjobkan dari jabatannya sebagai Kanit Patroli Satlantas Polres Selayar.
Aipda Suardi juga mengonfirmasi adanya suara tembakan dalam Mapolres Kepulauan Selayar.
Kondisi Mapolres Kepulauan Selayar sudah kondusif setelah Kapolres AKBP Didid Imawan dan Dandim 1415 Letkol Czi Yudo Harianto bertemu.
"Iya ada memang (tembakan).
Tapi intinya itu Bapak Kapolres dan Pak Dandim sudah ketemu dan sudah tidak ada masalah," tuturnya.
Dia berharap kedua belah pihak bisa menahan diri dan menegaskan jika Aipda MT akan tetap diproses hukum.
Tribun-Timur.com sudah berusaha mengonfirmasi Kapendam XIV Hasanuddin Kolonel Arm Gatot Awan Febrianto ihwal peristiwa itu, namun belum memberikan keterangan.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com