TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang menyebut tengah mencari solusi atas lambatnya realisasi program rumah subsidi dari pemerintah pusat.
Dari target 26 ribu unit rumah yang dialokasikan untuk Kota Semarang, hingga kini belum mencapai seribu unit yang berhasil dibangun.
"Dari target 26 ribu khusus Semarang, serapannya masih jauh banget. Seribu rumah belum ada," jelas Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, akhir pekan lalu.
Agustina menyampaikan, program ini menyasar masyarakat berpenghasilan tetap yang belum memiliki rumah.
Baca juga: Panitia Hak Angket DPRD Salatiga: Wali Kota Robby Diduga Langgar Aturan soal Relokasi Pasar
Baca juga: "Saya Dijebak" Kisah Pemilik Warung Kopi di Solo Dituntut Rp115 Juta karena Nobar Liga Inggris
Melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), rumah bisa dimiliki dengan uang muka 1 persen dan cicilan sekitar Rp 1 jutaan per bulan.
Ia menilai program ini baik dan pihaknya mendukung program dari pemerintah pusat.
"Ini program Pemerintah Pusat yang kita dukung. Sasarannya mereka yang sudah punya pendapatan tapi belum punya rumah," terangnya.
Menurutnya, salah satu kendala terbesar adalah terbatasnya lahan yang bisa digunakan.
Ia menyebut, Kota Semarang sendiri memiliki komitmen untuk menjaga Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang kini telah mencapai 29 persen dan tidak boleh dikurangi.
Beberapa wilayah seperti Banyumanik juga dinilai sudah tidak memungkinkan untuk pembangunan rumah subsidi karena harga tanah yang terlalu tinggi.
"RTH gimana caranya terjaga dan terpenuhi, kebutuhan perumahan juga terpenuhi. Salah satu opsinya, mungkin menggunakan lahan Pemkot," katanya.
Sementara itu ia mengungkapkan, karena keterbatasan luas lahan, konsep yang akan diusung adalah rumah vertikal atau rumah susun.
Ia memaparkan, pembangunan rumah akan dilakukan oleh Real Estate Indonesia (REI) Jateng.
Adapun di tengah keterbatasan luas lahan yang tersedia, menurutnya, kemungkinan konsep hunian yang akan diterapkan adalah rumah vertikal atau rumah susun.
"Kita lihat pasarnya, karena ini FLPP. Mungkin nanti lebih ke rumah susun ya," imbuhnya. (idy)