Berita Ungaran

Tak Hanya Subsidi, Pemkab Semarang Siapkan Strategi Jangka Panjang Selamatkan Petani Tembakau

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PETANI TEMBAKAU - Seorang petani tembakau, Wagimin dan rekan sesama petani, melihat alat perajang tembakau pemberian pemerintah di Kantor Dispertanikap Kabupaten Semarang, Senin (25/8/2025).

Tapi untuk untung, Jauh sekali,” ujar dia. 

Dalam satu musim tanam yang berlangsung lima bulan, dia menggelontorkan modal hingga Rp6 juta untuk menanam batang tembakau.

Pemerintah Daerah Turun Tangan

Menanggapi kesulitan yang dialami petani seperti Wagimin, Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, menyampaikan keprihatinannya secara langsung.

“Kami ikut bersedih, harga tembakau turun dari Rp6.000 ke Rp4.000, bahkan banyak petani yang masih mengantre pembeli. 

Ini terjadi karena hujan yang datang terlalu cepat, padahal seharusnya masih kemarau,” kata Ngesti saat ditemui di Kantor Dispertanikap Kabupaten Semarang.

Menurut dia, curah hujan yang tinggi membuat mingsri, getah dalam daun tembakau yang memengaruhi kualitas dan aroma, tidak terbentuk sempurna. 

Akibatnya, nilai jual tembakau anjlok.

Sebagai bentuk tanggung jawab, Pemkab Semarang menggulirkan sejumlah program bantuan, termasuk subsidi pupuk dan benih unggul.

“Setelah panen tembakau, kami sarankan lahan ditanami sayuran. 

Kami siapkan benih sayuran berkualitas agar petani tetap bisa mendapatkan penghasilan,” kata Ngesti.

Tembakau Kemloko

Tak hanya solusi jangka pendek, Pemkab Semarang juga menyiapkan strategi jangka panjang. 

Satu di antaranya yakni mengembangkan varietas Tembakau Kemloko, jenis tembakau lokal yang punya kandungan nikotin tinggi dan menghasilkan Tembakau Srintil, yang dikenal berharga mahal di pasaran.

Bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), pemerintah akan melakukan pendampingan teknologi dan pemberian alat mesin pertanian (alsintan) kepada petani, sekaligus mematenkan Tembakau Kemloko sebagai varietas unggulan Kabupaten Semarang.

Halaman
123

Berita Terkini