TRIBUNJATENG.COM - Polisi berhasil menangkap terduga otak penculikan dan pembunuhan kepala cabang (kacab) bank BUMN, Ilham Pradipta (37).
Terduga otak pembunuhan itu adalah Dwi Hartono.
DH ditangkap oleh Sub-Direktorat Kejahatan dan Kekerasan Polda Metro Jaya pada Sabtu (23/8/2025).
Ia ditangkap bersama tiga rekannya yaitu DH, YJ, dan AA di daerah Solo, Jawa Tengah.
"Benar (aktor intelektual)," kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas.com.
Informasi yang beredar, Dwi Hartono diduga sakit hati lantaran upayanya melakukan pinjaman atau kredit fiktif sebesar Rp 13 miliar diketahui oleh Ilham Pradipta.
Ilham Pradipta pun mencoret klausul peminjaman tersebut. Dwi Hartono kemudian menyusun rencana untuk menghabisi nyawa mantan penyiar radio tersebut.
Sang dalang membayar jasa debt collector untuk menculik Ilham Pradipta.
Siapa Dwi Hartono?
Dwi Hartono merupakan seorang motivator dan pengusaha.
Dalam akun media sosialnya, DH menuliskan profesi sebagai pengusaha property, perkebunan, trading, pendidikan dan E-commerce.
DH juga memiliki dua perusahaan.
Salah satu perusahaan milik DH bergerak di bidang aplikasi bimbingan belajar (bimbel) online.
Sementara itu, DH pernah menjadi tersangka dalam kasus pemalsuan ijazah dan nilai untuk memasukkan lima mahasiswa di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang.
Dilansir dari artikel yang tayang di Kompas.com pada 20 Juni 2012, DH ditetapkan merupakan mahasiswa FK Unissula angkatan 2004.
Ia melakukan manipulasi nilai mata pelajaran IPA lima mahasiswa agar bisa masuk ke FK serta menjadi joki saat ujian masuk.
DH mengaku melancarkan aksinya sejak 2006.
Ia melakukan kecurangan itu melalui sebuah lembaga bimbingan belajar dengan tarif masuk Rp 50 juta hingga hampir Rp 1 miliar.
Dalam keterangannya Ferry mengaku hanya sebagai perantara dari tim marketing bimbel dengan imbalan Rp 5 juta hingga Rp 10 juta per orang.
Dilansir dari Warta Kota, DH dikabarkan tinggal di wilayah Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor.
Adapun sebelumnya Polda Metro Jaya membekuk otak utama penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank Pembantu Bank BUMN di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Muhammad Ilham Pradipta (37).
Keempat otak pelaku itu adalah berinisial DH, YJ, AA dan C.
Ketiga otak utama tersebut adalah DH, YJ, AA ditangkap di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (23/8/2025), pukul 20.15 WIB.
Sedangkan C dibekuk di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, Minggu (24/8/2025), sekitar pukul 15.30 WIB.
Dari 4 otak utama penculikan dan pembunuhan itu dalangnya adalah Dwi Hartono (HA).
Sebelumnya, Ilham Pradipta diculik di area parkir supermarket di Ciracas, Jakarta Timur.
Dalam rekaman CCTV, Ilham dipaksa masuk ke dalam mobil putih oleh pelaku penculikan.
Ilham lalu dibunuh dan mayat korban dibuang di area persawahan Kampung Karangsambung RT 08 RW 04, Desa Nagasari, Serang Batu, Kabupaten Bekasi.
Jenazah korban ditemukan oleh seorang warga yang sedang menggembala sapi pada Kamis (21/8/2025) sekitar pukul 05.30 WIB.
Korban ditemukan dengan kondisi mata dilakban dan kaki tangan diikat.
"Benar ditemukannya mayat seorang laki-laki di Kampung Karangsambung.
Kondisi korban saat itu dilakban di bagian matanya dan diikat di kaki dan tangan," kata Kapolsek Serang Baru AKP Hotma Sitompul di Bekasi.
Ilham tewas akibat hantaman benda tumpul.
Ada luka hantaman benda tumpul di bagian dada dan leher hingga korban kekurangan oksigen.
"Kemungkinan ada tekanan pada tulang leher dan dada (akibat hantaman benda tumpul) yang menyebabkan dia (korban) kesulitan bernafas," ungkap Kepala RS Polri Kramat Jati, Brigjen Pol Prima Heru Jumat (22/8/2025).