Berita Banyumas
Memoar Lengger Narsih Banyumas: 53 Tahun Menari, Merawat Ritus Baritan yang Nyaris Punah
Nama Narsih menjelma sebagai pengingat dibalik setiap gerak lenggokan tari lengger, ada jejak pengabdian,
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: galih permadi
Dalam monolognya, Narsih mengenang awal mula menari sejak usia tujuh tahun, kecintaannya pada gendhing Sekar Gadhung, dan gerakan khas sendhetan lumpatan yang menjadi identitasnya.
Babak ketiga, Badhutan, merekonstruksi salah satu pengalaman spiritual Narsih dalam ritus baritan.
Dikisahkan, ia pernah didatangi seorang petani muda yang terancam gagal panen.
Dengan persyaratan sapu dari jerami, Narsih melakukan ritual baritan sebagai bentuk permohonan keselamatan dan kesuburan.
"Pertunjukan ini tidak hanya menyuguhkan tarian, tetapi juga membangun dialog dan suasana interaktif, memperlihatkan bahwa lengger adalah seni yang hidup dan menyatu dengan masyarakat," terang Aziz.
Pertunjukan semakin hidup dengan keterlibatan Sanggar Ngudi Luwesing Salira, sanggar asuhan Narsih yang mayoritas anggotanya adalah perempuan.
Mereka membawakan iringan calung yang mempertegas nilai inklusivitas dan pemberdayaan perempuan dalam praktik berkesenian Narsih.
Pementasan ditutup dengan babak keempat, tari Baladewan, yang dimainkan oleh putri Narsih, Wahyu Yunaeni.
Tarian ini menjadi simbol penutup yang merepresentasikan ikhtiar manusia selalu diberkati dalam menjalani kehidupan.
Lewat pementasan ini, Narsih bukan hanya dikenang sebagai penari, tetapi juga penjaga ritus, guru kehidupan, dan simbol keteguhan dalam merawat budaya.
Di tengah arus modernisasi yang kerap mengikis tradisi, Memoar Lengger Narsih:
Ritus Baritan menjadi pengingat bahwa seni bukan hanya hiburan, tapi juga jejak hidup dan warisan yang layak dijaga. (jti)
Langkah Tegas Bupati Banyumas soal MBG, Koordinator SPPG Harus Punya Medsos: Publikasi Semua |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Nama Sekda Banyumas Dicatut Lagi! Penipu Incar Panitia Masjid, Modus Bantuan Rp25 Juta |
![]() |
---|
Bupati Sadewo Geram! Koordinator MGB Banyumas Sebut SPPG Justru Berebut Kuota Manfaat |
![]() |
---|
Banyumas Raih Dana Internasional Rp 2,4 Miliar dari UNCDF, Bupati Sadewo: Jurus Ndeso Dipuji Dunia |
![]() |
---|
Dekan FK Unsoed Kritik Keras Rencana RSPPU, Sebut Timbulkan Konflik Kepentingan Pendidikan Dokter |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.