Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumas

160 Juru Masak Ikuti Sertifikasi Kompetensi Program MBG, Didorong Jadi SDM Dapur yang Berstandar

Sebanyak 160 juru masak dari berbagai daerah di Jawa Tengah dan Jawa Barat mengikuti Sertifikasi Kompetensi Juru Masak Program MBG.

TRIBUN BANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI
SERTIFIKASI JURU MASAK - Sebanyak 160 juru masak dari berbagai daerah di Jawa Tengah dan Jawa Barat mengikuti Sertifikasi Kompetensi Juru Masak Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) Sabtu (25/10/2025), di Aula SMKN 3 Purwokerto. Acara digelar oleh Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI) Banyumas Raya. (TRIBUN BANYUMAS/PERMATA PUTRA SEJATI) 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Sebanyak 160 juru masak dari berbagai daerah di Jawa Tengah dan Jawa Barat mengikuti Sertifikasi Kompetensi Juru Masak Program Makanan Bergizi Gratis (MBG).

Acara digelar oleh Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI) Banyumas Raya, Sabtu (25/10/2025), di Aula SMKN 3 Purwokerto.

Ketua Panitia Pelaksana, Yudhi Praharini, menjelaskan peserta berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat dan Jawa Tengah seperti Tasikmalaya, Banjarpatroman, Pemalang, Purbalingga, Cilacap, Kebumen, dan Purwokerto. 

Baca juga: TKD Dipangkas Rp319 Miliar, Bupati: PAD Banyumas Harus Naik Tanpa Bebani Rakyat

Mereka merupakan perwakilan dari juru masak dari Satuan Peleyanan dan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang masing-masing dua orang. 

"Pelaksanaan sertifikasi ini meliputi ujian tertulis, dilanjutkan praktik memasak langsung di dapur. Peserta diminta mengolah menu lengkap mulai dari karbohidrat, protein hewani, protein nabati, hingga sayuran, kemudian menyajikannya dalam ompreng, mangkok, atau piring," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com

Para penguji dan narasumber dalam kegiatan ini berasal dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Gunadarma Semarang yang telah terlisensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). 

Sertifikat yang diperoleh nantinya berlaku selama tiga tahun dan diakui oleh pemerintah.

Menurutnya peserta tidak hanya berasal dari kalangan chef profesional, tetapi juga juru masak rumahan dan katering yang selama ini belum memiliki sertifikat resmi.

"Banyak yang awalnya masak berdasarkan pengalaman saja, belum sesuai standar. 

Melalui sertifikasi ini, kami harapkan mereka lebih paham, kompeten, dan bisa memastikan makanan yang disajikan aman dan berkualitas," tambahnya.

Sementara itu, Ketua PPJI Banyumas Raya, Makmur Widodo, menegaskan pentingnya sertifikasi ini sebagai upaya meningkatkan kompetensi dan profesionalitas juru masak di lingkungan penyelenggara boga khususnya program MBG

"Juru masak harus benar-benar berkompeten. Jangan sampai terjadi kasus makanan tidak matang atau tidak layak konsumsi. Misalnya sop yang seharusnya dimasak satu jam tapi baru setengah jam sudah dibagikan itu kan berisiko. Hal-hal sederhana seperti ini harus dipahami oleh tenaga dapur," tegasnya.

Makmur menjelaskan, kedepan sertifikasi menjadi syarat utama bagi juru masak untuk bisa diterima bekerja di dapur SPPG. 

Selain dapur yang kini wajib memiliki izin SLHS (Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi), SDM-nya pun harus memenuhi syarat kompetensi.

"Otomatis sertifikasi ini penting sebagai syarat juru masak bekerja di dapur SPPG. Kita sedang menyiapkan semua sesuai arahan BGN, dan ini harus disiapkan maksimal. Dulu belum ada SLHS, sekarang ada. Dulu belum ada sertifikasi juru masak, sekarang kita lakukan," ujarnya.

Melalui kegiatan ini, PPJI Banyumas Raya berharap seluruh juru masak yang terlibat dalam Program MBG mampu menyajikan makanan bergizi, aman, dan memenuhi standar nasional, sehingga kualitas layanan gizi masyarakat semakin meningkat. (jti) 

Baca juga: Pemkab Banyumas Siapkan 1.500 Hektare Kawasan Industri Pendukung Tol Pejagan-Cilacap

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved