Berita Banyumas
Longsor di Lereng Sungai Logawa Banyumas, Material Setinggi 30 Meter Ambrol Timbun Sawah
Longsor terjadi di tepi jalan lereng Sungai Logawa, Desa Dawuhan Kulon, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, Minggu (16/11/2025)
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO -
Longsor juga terjadi di Banyumas. Tepatnya di tepi jalan lereng Sungai Logawa, Desa Dawuhan Kulon, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, Minggu (16/11/2025).
Beruntung tak ada korban dalam peritiwa ini.
Sebelumnya, longsor susah terjadi di Cilacap dan Banjarnegara.
Baca juga: Suasana Mencekam saat ODGJ Bacok Warga Secara Acak, 13 Korban Bergelimpangan
Dalam longsor di Banyumas, material tanah tebing setinggi sekitar 30 meter ambrol dan sebagian mengenai area persawahan warga.
Peristiwa itu pertama kali diketahui perangkat desa Ahmad Mufroil yang melihat lereng mulai runtuh akibat curah hujan tinggi dan segera melaporkannya ke Polsek Kedungbanteng.
Baca juga: Tragedi di Sungai Pantai Indah Kemangi Kendal: Dua Nyawa Melayang, Sang Penolong Ikut Tenggelam
Kapolsek Kedungbanteng, AKP Sutardiyana mengatakan setelah menerima laporan, pihaknya yang sedang berpatroli langsung menuju lokasi bersama anggota.
"Setibanya di lokasi kami mendapati bagian lereng milik warga atas nama Ahyar telah gugur dan sebagian material mengenai sawah milik Juri yang berusia 70 tahun," ungkapnya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (17/11/2025).
Meski masuk kategori rawan, longsor tersebut tidak mengakibatkan korban jiwa maupun merusak fasilitas umum.
Sejumlah saksi, termasuk Ahyar dan Ketua RT setempat, menyebut wilayah itu memang sering mengalami longsor pada musim hujan.
"Kami dengar suara runtuhan pelan-pelan sejak pagi. Untungnya tidak mengenai jalan utama," kata Hermanto, warga sekitar.
Petugas gabungan dari Polsek Kedungbanteng, Bhabinkamtibmas, Babinsa, perangkat desa dan warga melakukan pengecekan menyeluruh serta memasang garis polisi menutup area rawan.
Pencatatan keterangan saksi juga dilakukan sembari berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk langkah lanjutan.
AKP Sutardiyana mengimbau masyarakat, terutama yang tinggal di tepi tebing dan bantaran sungai, agar meningkatkan kewaspadaan.
"Kami mengingatkan warga untuk segera melapor jika melihat tanda-tanda pergerakan tanah.
Kesigapan masyarakat sangat membantu pencegahan bencana," tegasnya. (jti)
| Dampak Tanah Gerak di Banyumas: 21 Rumah Rusak, Tembok Puskesmas Gumelar Nyaris Roboh |
|
|---|
| 21 Rumah Bergeser Perlahan: Kisah Warga Desa Ketanda Banyumas Hidup di Zona Merah Bencana |
|
|---|
| BRAK, Honda Freed Tabrak Warga Purwokerto yang Lagi Belanja Sayur, 2 Tewas 3 Luka-luka |
|
|---|
| Bencana Pergerakan Tanah Terjadi di Sumpiuh Banyumas, 21 Rumah Warga Terdampak |
|
|---|
| Banyumas Jadi Contoh Nasional, Pompa Hidram Serayu Mampu Aliri 1.004 Hektare Sawah Tanpa Listrik |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251117_banyumas.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.