Tribun Jateng Hari Ini
Isu Miring Etanol di Medsos Tak Pengaruhi MInat Konsumen Gunakan Pertamax Green
Ivo merasakan perjalanannya menjadi terasa berbeda setelah menggunakan Pertamax Green.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Vito
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Isu miring soal pencampuan etanol dalam bahan bakar minyak (BBM) yang tengah hangat diperbincangkan di sosial media (medsos), tampaknya tak memengaruhi antusiasme publik terhadap penggunaan Pertamax Green.
Diketahui, isu yang beredar di medsos menuding pencampuran etanol dalam Pertamax Green memiliki dampak negatif terhadap mesin kendaraan. Namun di lapangan, para pengguna Pertamax Green mempunyai pengalaman tersendiri.
Hal itu seperti diungkapkan Ivo Sitomurang, satu pengguna Pertamax Green. Saat berhenti di SPBU Coco Sultan Agung Semarang, pekan lalu, ia tampak mengeluarkan Rp 30 ribu dari dompetnya, dan mengisikan BBM jenis terbaru Pertamina itu ke tangki motornya.
Dengan uang itu, Ivo dapat menempuh ratusan kilometer dari Semarang ke Solo. Perjalanan jauh itu ia tempuh setiap hari sebagai bagian dari rutinitasnya mengais rezeki.
Sebelumnya, ia terbiasa mengisi kendaraannya dengan Pertalite atau Pertamax. Namun, ketika Pertamax Green hadir, Ivo tergerak menjajal BBM yang disebut-sebut lebih ramah lingkungan itu.
Awalnya, ia tak berharap banyak, dan hanya sekadar penasaran mencoba bahan bakar yang lebih bersahabat dengan bumi. Namun, hari demi hari menggunakan BBM itu, ia merasakan perjalanannya menjadi terasa berbeda.
Ivo mengaku ada ketenangan tersendiri saat menyalakan mesin, seolah kendaraan ikut bernafas lebih lega. Ia pun merasakan mesin motornya bekerja lebih bersih dan lebih ringan.
"Tarikannya konstan, terus enteng. Kalau masalah irit itu sih sama ya. Kalau saya kan perjalanan jauh, luar kota terus, menurut saya sama iritnya," katanya, usai mengisi BBM.
Di tengah ramainya kabar tentang kandungan etanol pada BBM yang disebut-sebut bisa merusak mesin, Ivo tetap tenang. Ia tidak goyah oleh isu yang berembus.
Dengan keyakinan penuh, ia tetap memilih mengisi tangki motornya dengan BBM ramah lingkungan itu. Baginya, setiap tetes Pertamax Green bukan sekadar BBM, melainkan langkah kecil menjaga bumi.
Hanya saja, ada satu hal yang masih membuatnya sedikit tak nyaman. Yakni, tidak semua SPBU menyediakan Pertamax Green. Hal itupun membuatnya tak selalu bisa menggunakan BBM ramah lingkungan itu.
"Nggak semua ada ya, masih baru beberapa (SPBU-Red) di Semarang (yang menyediakan Pertamax Green). Kalau pas berhenti di SPBU yang tidak ada Pertamax Green, saya pakai Pertamax biasa," bebernya.
Tak jauh berbeda dengan Ivo, pengalaman serupa juga dirasakan Nungki Nur Cahyo, pengendara ojek online. Baru dua kali mengisi Pertamax Green, ia merasa lebih nyaman mengendarai motornya.
"Tarikannya lebih enak dibanding menggunakan Pertalite. Awalnya saya tidak tahu, cuma coba-coba saja. Eh, ternyata enak dipakai, lain dari Pertalite,” tuturnya.
Baginya, Pertamax Green menjadikan perjalanan lebih nyaman dan bisa turut menjaga lingkungan. Emisi gas buang pun terasa lebih bersih saat menggunakan Pertamax Green. "Kalau mesinnya normal, perjalanan lancar tanpa asap tebal,” ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.