Tribun Jateng Hari Ini
Isu Miring Etanol di Medsos Tak Pengaruhi MInat Konsumen Gunakan Pertamax Green
Ivo merasakan perjalanannya menjadi terasa berbeda setelah menggunakan Pertamax Green.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Vito
Untuk sekali isi, Nungki membeli sekitar Rp 20 ribu. Jumnlah itu bisa ia gunakan untuk 3-4 hari perjalanan antar jemput sekolah bagi pelanggan ojeknya.
Adapun, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jateng & DIY, Taufiq Kurniawan menyebut,
Pertamax Green merupakan BBM dengan kandungan etanol sebanyak 5 persen, dan menjadi BBM ramah lingkungan yang dikembangkan Pertamina.
Di tengah mencuatnya isu negatif penggunaan etanol, ia berharap, masyarakat tidak terpengaruh dengan hal itu.
Menurut dia, etanol sudah umum digunakan pada BBM di beberapa negara seperti Brazil, Amerika Serikat, dan Uni Eropa, dengan tujuan menekan emisi gas buang agar BBM yang dihasilkan lebih ramah lingkunhan.
"Etanol dihasilkan dari fermentasi bahan bakar nabati seperti tebu, jagung, atau singkong. Diolah menghasilkan molase yang digunakan untuk pendukung bahan baku BBM," jelasnya.
Selain mengurangi karbon, Taufiq menyatakan, pencampuran etanol pada BBM tidak merusak logam atau karet pada mesin, serta menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna. (Eka Yulianti Fajlin)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.