Bank Mandiri Taspen Dorong Mantapreneur Naik Kelas Lewat Program Go Ekspor
Bank Mandiri Taspen kembali menghadirkan program Mantapreneur Naik Kelas, di Semarang, Kamis (23/10/2025)
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Bank Mandiri Taspen kembali menghadirkan program Mantapreneur Naik Kelas, di Semarang, Kamis (23/10/2025). Melalui program ini, Bank Mandiri Taspen berkomitmen mendukung pertumbuhan wirausaha yang kali ini mengusung tema Go Ekspor.
Program tersebut ditujukan khusus bagi para purna bakti yang memiliki usaha agar tidak hanya memasarkan produknya di dalam negeri, tetapi juga mampu menembus pasar mancanegara.
Plt Direktur Utama Bank Mandiri Taspen, Maswar Purnama mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Exim Bank untuk membuka peluang ekspor bagi para mitra binaan.
"Kita ingin Mantapreneur ini tidak hanya terbatas di pasar lokal. Dengan ekspor, mereka bisa ikut mendorong devisa untuk Indonesia," ujarnya.
Maswar menyebut Bank Mandiri Taspen telah melakukan berbagai langkah guna mendorong wirausaha dari purna bakti ini bisa menembus pasar ekspor antara lain pembekalan pengetahuan, mulai dari syarat produk, kelayakan kemasan, hingga kontinuitas produksi.
"Misalnya ada pengusaha kopi sachet. Kalau mau ekspor, packaging harus benar, ada tanggal kedaluwarsa, dan produksinya harus konsisten. Tidak bisa berjanji 1 ton per tahun tapi hanya mampu kirim 500 kilogram," jelasnya.
Program Mantapreneur Naik Kelas diikuti oleh puluhan nasabah dari berbagai wilayah di Pulau Jawa. Bank Mandiri Taspen menargetkan setidaknya separuh dari jumlah tersebut bisa menjadi bagian dari program Go Ekspor.
Maswar menambahkan, program pemberdayaan purna bakti ini sebelumnya sudah dijalankan di tiga kota yakni di Jakarta, Surabaya, Bandung dan Semarang dengan dukungan penuh dari Bank Mandiri Taspen. Bahkan, pembekalan dimulai sejak lima tahun sebelum masa pensiun. Hingga saat ini, Bank Mandiri Taspen telah membina hampir 1.000 Mantapreneur. Awalnya, program difokuskan pada digitalisasi pemasaran melalui berbagai kanal daring. Kini, tahap berikutnya adalah menyiapkan para pengusaha purna bakti untuk menghasilkan produk yang layak ekspor.
"Kami ingin para purna bakti terbiasa memasarkan produk secara digital sekaligus mampu menyiapkan standar produk untuk menembus pasar internasional," terang Maswar.
Sementara itu, Direktur Operasional PT Taspen, Tribuna Phitera Djaja menyampaikan, program Mantapreneur naik kelas ini dirancang agar para ASN yang mendekati masa pensiun memiliki bekal kewirausahaan. Dengan demikian, masa transisi pensiun dapat dijalani lebih produktif.
"Program ini sudah kami minta ke seluruh mitra bayar bank pensiunan agar sebelum ASN masuk usia pensiun, mereka sudah punya bekal kewirausahaan. Biasanya sindrom itu muncul ketika baru memasuki masa pensiun. Kalau tidak ada kegiatan, justru timbul sakit. Karena itu, kami minta Bank Mandiri Taspen untuk membantu sosialisasi dan pelatihan minimal lima tahun sebelum pensiun," ujar Tribuna.
Menurutnya, pendampingan yang dimulai lebih dini akan berdampak lebih berkelanjutan. Pihaknya akan terus mendukung Bank Mandiri Taspen dalam memberikan yang program kepada peserta.
Sementara itu, Direktur Kepatuhan Bank Mandiri Taspen, Resi Lora menyoroti, aspek risiko usaha yang dijalankan para pensiunan. Menurutnya, semua bisnis memiliki risiko, tetapi Bank Mandiri Taspen sudah memilah jenis usaha dengan risiko relatif kecil.
“Ini bagian dari value proposition untuk para nasabah. Sesuai tagline kami, tidak ada kata pensiun untuk berkarya. Jadi, pensiunan tetap bisa sejahtera. Misalnya, usaha frozen food bekerja sama dengan Fiesta mulai dengan modal hanya Rp2 juta, risikonya kecil tapi tetap bisa produktif menambah penghasilan," jelas Resi.
Ia juga menekankan, berwirausaha justru bisa membuat pensiunan lebih sehat. Saat pensiunan berhenti bekerja, risiko sakit dan pikun justru lebih tinggi. Sebaliknya, dengan berusaha mereka tetap aktif, produktif, dan sehat.
| Pemkot Semarang Targetkan Kemiskinan Turun Jadi 2,9 Persen Tahun 2030 |
|
|---|
| Penampilan Safitri Setelah Didandani dan Diberi Segepok Uang Shella Saukia, Suami Nyesel? |
|
|---|
| Dosen Unsoed Kembangkan SoedMastiTest: Bantu Peternak Hemat Biaya dan Tingkatkan Produksi Susu |
|
|---|
| Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang Maksimalkan Pompa Guna Atasi Banjir |
|
|---|
| Cerita Mahasiswa Hukum UMP Raih Juara di PON Beladiri 2025 di Tengah Cedera |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251924_mandiri.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.