Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tribun Jateng Hari Ini

IHSG Berpeluang Lanjutkan Reli di Pekan Ini, Waspadai Sentimen Global

Pergerakan IHSG bakal diwarnai sejumlah sentimen, mulai dari rilis data suku bunga dan industri China, keputusan moneter BI.

Editor: Vito
Tribunnews/Jeprima
ilustrasi - Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan harga saham, di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju 4,5 persen sepanjang pekan lalu. Pekan ini, IHSG diprediksi akan melanjutkan reli, didukung sejumlah katalis global dan domestik.

Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan, pergerakan IHSG bakal diwarnai sejumlah sentimen, mulai dari rilis data suku bunga dan industri China, keputusan moneter Bank Indonesia (BI), hingga rilis kinerja emiten per kuartal III/2025.

“Selain itu juga melemahnya nilai tukar rupiah (terhadap dolar AS-Red) dan harga emas dunia,” katanya, kepada Kontan, Jumat (24/10).

VP Equity Retail Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi menuturkan, laju IHSG juga dipengaruhi meredanya tensi perang dagang antara AS dengan China. 

Ia menilai, hal itu mendorong aksi beli bersih asing sebesar Rp 6,13 triliun di seluruh perdagangan, sehingga menjadi katalis potisif tambahan.

Audi juga melihat sejumlah emiten yang telah merilis kinerja masih mencatatkan pertumbuhan resilien, seperti laba bersih pada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang naik 5,7 persen yoy, dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang meningkat 10,8 persen yoy.

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang menyatakan, ekspektasi pasar akan penurunan suku bunga bank sentral AS, The Federal Reserve pada pekan depan juga menjadi faktor positif bagi laju IHSG pekan ini.

Dia menambahkan, investor juga berharap akan terealisasinya pertemuan antara Presiden AS, Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping, sehingga dapat mencairkan ketegangan hubungan dagang antara kedua negara tersebut. 

“Selain itu, investor juga optimis dengan earning season kuartal III/2025, dan membaiknya perekonomian domestik pada kuartal IV-2025,” ujarnya.

Pekan ini, fokus perhatian pasar menurutnya akan tertuju pada pertemuan The Fed, yang ditaksir konsensus akan kembali menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4 persen. 

Selain itu, pasar akan turut mencermati pertemuan antara Presiden Trump dan Presiden Xi di Korea Selatan yang dijadwalkan pada Kamis (30/10).

Sebelum itu, pasar juga akan menanti hasil pertemuan Menteri Keuangan AS dengan wakil Perdana Menteri China pada Sabtu (25/10) dan Minggu (26/10) di Malaysia.

Pelemahan rupiah terhadap dolar AS dan harga komoditas emas yang masih rawan tertekan juga akan turut mengiringi laju IHSG pekan ii.

Audi memprediksi IHSG akan beredar di level support 8.271 dan resistance 8.302. Sementara menurut prediksi Herditya, IHSG akan bergerak di rentang 8.220-8.320.

Secara teknikal, Alrich melihat IHSG membentuk candlestick shooting star yang mengindikasikan adanya potensi koreksi. Sementara Stochastic RSI berpotensi membentuk Death Cross di pivot area.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved