Tribun Jateng Hari Ini
Ekonomi Digital RI Diprediksi Tembus 99 Miliar Dolar AS Tahun Ini
Ekonomi digital RI diproyeksikan tumbuh 14 persen pada 2025 dari 87 miliar dolar AS di 2024 menjadi 99 miliar dolar AS pada 2025.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia terus menunjukkan tren positif seiring dengan meningkatnya adopsi layanan digital oleh masyarakat.
Bahkan, nilai ekonomi digital nasional tahun ini diperkirakan tumbuh double digit.
Dalam Laporan e-Conomy SEA 2025 yang dilakukan oleh Google, Temasek, Bain and Company, ekonomi digital RI diproyeksikan bakal tumbuh 14 persen pada 2025 dari senilai 87 miliar dolar AS di 2024 menjadi 99 miliar dolar AS pada 2025.
Angka pertumbuhan itu meningkat cukup signifikan dibandingkan pertumbuhan pada tahun sebelumnya yang hanya tumbuh 9 persen dari 80 miliar dolar AS pada 2023.
"Artinya Indonesia masih tetap menjadi ekonomi digital paling besar se-Asia Tenggara dan GMV-nya (Gross Merchandise Value) sekarang mencapai hampir 100 miliar dolar AS," ujar Country Director Google Indonesia, Veronica Utami, saat memaparkan laporannya di kantornya, Jakarta, Kamis (13/11).
Ia memperkirakan nilai ekonomi digital Indonesia bakal mencapai 180 miliar dolar AS-340 miliar dolar AS atau setara Rp 3.006 triliun hingga Rp 5.678 triliun (kurs Rp 16.700) pada 2030.
Tak hanya pertumbuhan secara keseluruhan yang tumbuh double digit, Veronica menuturkan, seluruh sektor utama dari ekonomi digital Indonesia juga diperkirakan akan tumbuh double digit.
Sektor e-commerce masih menjadi kontributor terbesar, dengan nilai mencapai 71 miliar dolar AS pada 2025 atau tumbuh 14 persen dari 62 miliar dolar AS pada 2024. Pertumbuhan itu lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya 6 persen.
Sektor itu diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai 140 miliar dolar AS pada 2030 seiring dengan bergesernya pola belanja masyarakat dari belanja di toko fisik menjadi ke toko online.
"Ini tetap menjadi kontributor terbesar bagi GMV di Indonesia dan diproyeksikan tumbuh lebih dari 14 persen sehingga mencapai 71 miliar dolar AS. Ini adalah akselerasi signifikan dari tahun ke tahun dibandingkan tahun sebelumnya," ucapnya.
Veronica menyatakan, sektor transportasi dan makanan juga mencatat pertumbuhan solid sebesar 13 persen, dari 9 miliar dolar AS pada tahun sebelumnya menjadi 10 miliar dolar AS pada 2025.
Meski pertumbuhannya melambat dari 16 persen pada 2023, nilainya diproyeksikan terus meningkat hingga 16 miliar dolar AS pada 2030.
Sementara, sektor online travel diperkirakan tumbuh 11 persen pada 2025, dari 8 miliar dolar AS pada tahun sebelumnya menjadi 9 miliar dolar AS.
Pertumbuhan sektor ini juga lebih rendah dari tahun sebelumnya (16 persen), namun pada 2030 nilainya diprediksi meningkat signifikan hingga 17 miliar dolar AS.
Adapun sektor media online diproyeksikan menjadi yang paling cepat tumbuh, dengan kenaikan 16 persen menjadi 9 miliar dollar AS dari 8 miliar dollar AS pada 2024.
Sektor ini mencakup gaming, periklanan digital, serta layanan musik dan video berlangganan (on demand), dan pada 2030 nilainya diperkirakan melonjak hingga 15 miliar dolar AS.
"Ini menunjukkan laju tercepat dibandingkan dengan sektor-sektor yang lain. Tingkat pertumbuhannya sebesar 16 persen dan mencapai 9 miliar dolar AS. Jadi hampir sama besarnya dengan sektor transportasi online dan food delivery," tuturnya. (Kompas.com/Isna Rifka Sri Rahayu)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/ilustrasi-digitalisasi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.