Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Bisnis dan Keuangan

Harga Emas Antam Melonjak Rp 53 Ribu dalam Setengah Bulan pada November 2025 Ini

Dalam kurun waktu setengah bulan, terhitung dari 1 November hingga 19 November 2025, harga emas Antam naik Rp 53 ribu.

Penulis: Nal | Editor: M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG/Hermawan Handaka
HARGA EMAS: Petugas butik Butik Emas Logan Mulia Antam menunjukkan replika logam mulia di PT ANTAM yang berlokasi di rukan DP Mall, Jalan Pemuda, Kota Semarang, Senin (14/4/2025). Dalam kurun waktu setengah bulan, terhitung dari 1 November hingga 19 November 2025, harga emas Antam naik Rp 53 ribu. (Dok) 
Ringkasan Berita:
  • Harga emas Antam terus meroket sepanjang November 2025.
  • Harga emas Antam naik Rp 53.000 dari Rp 2.290.000 menjadi Rp 2.343.000 per gram dalam kurun 1–19 November.
  • Pakar menegaskan kenaikan ini dipicu oleh pergerakan harga emas internasional, pembelian besar-besaran oleh bank sentral global, ketegangan ekonomi AS–China, serta kebijakan suku bunga The Fed.

 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Harga emas batangan Aneka Tambang (Antam) terus mengalami kenaikan yang signifikan sejak beberapa bulan terakhir.

Bahkan, harga logam mulia tersebut pernah melebihi angka Rp 2.400.000 per gram pada bulan lalu, Oktober 2025.

Pada November ini, tercatat harga emas Antam telah mengalami kenaikan berulang.

Dalam kurun waktu setengah bulan, terhitung dari 1 November hingga 19 November 2025, harga emas Antam naik Rp 53 ribu.

Pada 1 November 2025 lalu, harga emas Antam tercatat Rp 2.290.000 per gram.

Harga tersebut sempat mengalami penurunan dan kenaikan yang bervariasi.

Sedangkan harga emas Antam pada Rabu (19/11/2025), tercatat Rp 2.343.000 per gram.

Angka tersebut naik Rp 21.000 dari harga sebelumnya yang tercatat Rp 2.322.000 per gram, Selasa (18/11/2025).

Baca juga: Harga Emas Antam di Semarang Hari Ini Rabu 19 November 2025 Kembali Melejit, Naik Rp 21.000 Per Gram

Berikut daftar emas antam hari ini: 

0,5 gram = Rp 1.221.500
 
1 gram = Rp 2.343.000
 
2 gram = Rp 4.636.000

3 gram = Rp 6.936.000
 
5 gram = Rp 11.530.000
 
10 gram = Rp 22.980.000
 
25 gram = Rp 57.285.000

50 gram = Rp 114.405.000

100 gram = Rp 228.660.000

Faktor yang Pengaruhi Harga Emas

Pengamat Investasi Ariston Tjendra mengatakan kenaikan harga emas yang sangat signifikan terjadi belakangan ini tidak ada kaitannya dengan PT Aneka Tambang Tbk (Antam), tapi sebagai dampak  pergerakan harga emas internasional.

Selain itu, juga dipicu oleh kenaikan pembelian emas oleh Bank Sentral Global yang menjadi motornya.

Situasi ini diperkuat oleh berita tentang perang tarif antara Amerika Serikat dan China, serta pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS, The Fed. 

Faktor-faktor tersebut menurutnya, turut menjadi katalisator kenaikan harga emas.

"Yang jelas harga emas naik bukan karena Antam menimbun barang," kata dia yang dipublish Tribunnews.com pada Kamis, 16 Oktober 2025 lalu.

Terpisah, pengamat ekonomi Algooth Putranto menilai tudingan bahwa Antam menimbun emas tidak memiliki dasar yang kuat.

Hal ini karena harga emas Antam selalu mengikuti pergerakan harga emas global (spot gold) yang transparan dan dapat diakses oleh publik.

Senada dengan Ariston, penyesuaian harga emas Antam dilakukan secara rutin mengikuti perubahan harga emas dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD).

“Harga emas Antam tidak bisa ditentukan sepihak karena acuannya adalah harga emas internasional."

"Jika harga dunia naik, harga Antam naik; jika turun, harga Antam pun turun. Jadi tuduhan bahwa Antam menimbun emas untuk mengerek harga tidak logis secara ekonomi,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa harga emas global saat ini berada pada tren tinggi akibat ketidakpastian ekonomi global dan pelemahan beberapa mata uang utama.

Dalam kondisi tersebut, banyak investor individu beralih ke emas sebagai aset lindung nilai (safe haven), sehingga permintaan meningkat tajam.

“Permintaan melonjak, tapi pasokan logam mulia di dalam negeri relatif terbatas. Antam justru berperan menjaga keseimbangan pasokan agar distribusi merata, bukan menimbun,” tambahnya.

Lebih lanjut, Algooth menyebutkan bahwa Antam merupakan satu-satunya produsen emas batangan di Indonesia yang tersertifikasi Good Delivery List dari London Bullion Market Association (LBMA), sehingga seluruh proses produksi dan penetapan harga mengikuti standar internasional yang ketat dan diaudit secara berkala.

“Sebagai perusahaan publik dan bagian dari MIND ID, Antam memiliki mekanisme tata kelola yang transparan. Segala bentuk manipulasi harga atau penimbunan jelas bertentangan dengan prinsip Good Corporate Governance yang diterapkan,” tegasnya.

Algoith juga menilai bahwa wajar jika masyarakat merasakan keterbatasan pasokan di masa permintaan tinggi, karena Antam harus mengatur kuota distribusi agar tetap adil di seluruh butik Logam Mulia di Indonesia.

“Langkah ini justru menunjukkan tanggung jawab Antam untuk memastikan pemerataan, bukan praktik penimbunan,” kata dia.

(Tribunjateng.com/Eka Yulianti Fajlin/M Zainal Arifin)

 

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengamat: Harga Emas Antam Naik Bukan karena Penimbunan, Ini Faktor Pemicunya

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved