Tribun Jateng Hari Ini
Nilai Gaji Rp 10 Juta saat Ini Lebih Kecil dari Rp 5 Juta pada 2000, Wijayanto Sarankan Investasi
Besar atau kecilnya gaji tidak bisa dilepaskan dari inflasi historis dan tren kenaikan harga kebutuhan hidup dari waktu ke waktu.
Karena itu, ia berujar, jika kenaikan gaji seseorang berada di bawah angka tersebut, realitas yang terjadi adalah daya beli secara perlahan mengalami penurunan.
Dia menambahkan, inflasi tinggi tersebut dipengaruhi beberapa krisis besar. “Tingkat inflasi 2000–2024 memang relatif tinggi akibat dua krisis besar, yaitu krisis Asia 1998 dan krisis Subprime Mortgage 2010, di mana kita mengalami 4 tahun dengan inflasi dua digit,” bebernya.
Namun, Wijayanto mengungkapkan, tren inflasi dalam satu dekade terakhir menunjukkan level rendah, sekitar 2,9 persen (simple) hingga 3,75 persen (compound).
Meski demikian, ia menyebut, jika gaji tak naik setidaknya setara angka itu setiap tahun, daya beli tetap akan turun. Karena itu, Wijayanto menekankan pentingnya melakukan lindung nilai terhadap inflasi.
“Aset yang kita miliki perlu diinvestasikan di tempat-tempat yang menjanjikan return di atas 3,75 persen per tahun setelah pajak,” tukasnya.
“Tabungan dan deposito bukanlah pilihan. Saham blue chips, emas, ORI (obligasi retail Indonesia), dan properti merupakan pilihan yang bijak," sambungnya. (Kompas.com/Rheandita Vella Aresta)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/ilustrasi-besaran-gaji-ilustrasi-gaji_20170321_000020.jpg)