Berita Internasional
Operasi Plastik Berujung Maut: Gadis 14 Tahun Meninggal, Ibu dan Ayah Tiri Jadi Tersangka
Seorang remaja putri meninggal setelah menjalani operasi plastik. Kematian remaja itu memicu reaksi kemarahan dan kekhawatiran.
Hingga putrinya meninggal, dokter tidak memberitahu Arrelano tentang operasi plastik yang dilakukan putrinya.
Namun ketika jaksa penuntut umum datang mengajukan otopsi, Arrelano mengaku mulai curiga mengingat anaknya diketahuinya meninggal karena Covid-19.
Kendati demikian, ia tetap menolak untuk menyerahkan jenazah anaknya dan mengatur pemakaman.
"Belakangan, saya ragu sehingga memutuskan untuk memeriksanya dan melihat apakah anak saya memiliki implan," kata Arellano.
Pada 21 September, ia menyatakan kesediaannya untuk melakukan autopsi.
Menurut Kepala FGED, Sonia Yadira de la Garza, penyelidikan awal menemukan hasil positif Covid-19 yang ditunjukkan Escobedo adalah hasil positif miliki Nicole pada 2022.
Penyelidikan pun berlanjut.
Escobedo diselidiki atas tuduhan penyalahgunaan profesi karena ia ikut melakukan operasi tanpa memiliki persiapan atau akreditasi resmi.
Hal ini didapat dari daftar dan catatan operasi Nicole yang menunjukkan Escobedo sebagai "peserta" dalam bidang keperawatan.
Sementara itu, Victor Manuel Rosales yang bertindak sebagai dokter beda menghadapi tuduhan malapraktik.
Ia juga menyalahgunakan wewenang dengan menandatangani persetujuan sebagai wali anak tersebut meskipun ia bukan wali.
Ahli bedah, Jorge Arroyo menjelaskan bahwa tidak ada batasan hukum bagi kerabat langsung atau tidak langsung untuk melakukan operasi pada pasien di Meksiko.
Selain itu, tidak ada juga batasan usia minimum untuk menjalani operasi estetik seperti yang dilakukan pada Paloma Nicole.
"Tidak ada kontraindikasi terkait usia, selama dilakukan oleh profesional yang memiliki pelatihan yang relevan. Faktanya, Meksiko adalah rujukan dalam bedah plastik di Amerika Latin," tambahnya.
Respons pemerintah
Selain melaporkan mantan istrinya dan dokter bedah, Arellano mengorganisir protes untuk menuntut keadilan di Durango.
Kasus ini sampai ke konferensi pers Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, yang pekan lalu mengatakan bahwa pemerintahannya akan memberikan "pendampingan" yang diperlukan.
Senator Gina Campuzano Gonzalez mengajukan "Undang-Undang Nicole" ke Kongres untuk melarang prosedur "murni estetika" pada anak di bawah umur dan hanya mengizinkan operasi rekonstruktif di bawah pengawasan klinis yang lebih ketat.
"Tidak ada persetujuan orang dewasa yang dapat mengizinkan apa yang dilarang oleh undang-undang. Masa kanak-kanak tidak dapat dinegosiasikan," kata anggota legislatif dari Durango itu.
Anggota legislatif lain di Durango, negara bagian lain, dan parlemen federal pun mengumumkan mereka akan mengusulkan "Undang-Undang Nicole" yang bertujuan untuk menyesuaikan peraturan dan mencegah kasus serupa.
Ahli bedah, Jorge Arroyo, menyampaikan revisi peraturan dapat menjadi hal yang positif mengingat Meksiko merupakan negara ketiga di dunia dengan praktik bedah plastik terbanyak secara umum.
"Ini adalah masalah yang belum mendapat perhatian yang layak," kata Arroyo dalam wawancara dengan BBC Mundo.
Di sisi lain, Arroyo menjelaskan bahwa ada negara-negara di mana komite etika menilai dan memberikan izin agar seorang anak di bawah umur dapat menjalani operasi plastik.
"Negara-negara lain di Amerika Latin telah melakukannya dan saya tidak melihat ada yang salah dengan mendorong undang-undang ini yang ingin mereka sebut sebagai Undang-Undang Nicole," katanya.
Belum ada penelitian yang jelas, kata Arroyo, yang menunjukkan apakah ada peningkatan jumlah operasi pada anak di bawah umur dan dewasa muda karena terpapar pengaruh seperti media sosial atau tokoh-tokoh yang mempromosikan standar kecantikan.
Namun, ia berpendapat bahwa perkembangan media telah membuatnya lebih terlihat.
"Dulu, orang tidak tahu ke dokter mana harus pergi untuk melakukan semua prosedur ini. Hari ini, berkat atau tidak berkat media sosial, orang sudah tahu bahwa mereka dapat mengakses jenis prosedur ini," tuturnya.
Armenta menegaskan bahwa di Meksiko operasi pada remaja tidak begitu umum, tidak ada ledakan, sebagian karena keluarga yang membatasi kaum muda.
Namun, ia menekankan bahwa yang disarankan adalah pergi ke profesional yang terakreditasi jika menginginkan prosedur ini:
"Untuk benar-benar mengurangi risiko, siapa pun harus pergi ke ahli bedah plastik bersertifikat."
Ia pun menambahkan: "Meskipun demikian, kecelakaan seperti ini tetap bisa terjadi." (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gadis 14 Tahun Meninggal Operasi Plastik, Ibu dan Ayah Tiri Jadi Tersangka"
Baca juga: Dikira Kembang Api, Penembakan Massal di Sidney Lukai 20 Orang
Hakim Tewas Ditembak Tersangka saat Sidang, 2 Orang Lainnya Terluka |
![]() |
---|
Serangan Beruang Liar di Desa Wisata Jepang, Turis Spanyol Jadi Korban |
![]() |
---|
Kecelakaan saat Siaran Langsung, Influencer Tewas Terbakar |
![]() |
---|
Dikira Kembang Api, Penembakan Massal di Sidney Lukai 20 Orang |
![]() |
---|
2 Negara Tegang gara-gara Perselingkuhan Mantan Ratu Kecantikan Bangladesh dengan Dubes Arab Saudi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.