Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Wonosobo

"Sudah Lama Itu" Organda Merespon Maraknya Pikap Angkut Penumpang di Wonosobo

Organda Wonosobo meminta penegakan hukum segera dilakukan demi keselamatan dan kelancaran angkutan umum.

Penulis: Imah Masitoh | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/IMAH MASITOH
ANGKUTAN ILEGAL - Ketua Organda Wonosobo, Muhammad Khoiri. Organda meminta ketegasan hukum terhadap makin maraknya angkutan ilegal yang beroperasi di Wonosobo, khususnya tujuan tempat-tempat wisata. 

"Penurunan omset selama dua bulan terakhir saja hampir mencapai 50 persen," ungkapnya.

Selain trayek Wonosobo- Dieng- Batur, trayek lainnya juga ikut terdampak seperti trayek Wonosobo- Parakan- Magelang, dan trayek Wonosobo- Sapuran- Purworejo yang juga menuntut hal yang sama.

"Jadi pikap ini biasa ambil penumpang dari Terminal Mendolo menuju basecamp Gunung Prau, Sindoro, Sumbing, dan Kledung."

"Ini sudah lama, kami trayek resmi menurun, kira-kira sudah ada sejak 2020," ungkapnya.

Anggota PPDB berharap, semua kendaraan ilegal tidak membawa penumpang di trayek resmi. 

"Jika masih ada pelanggaran, sudah ada saksi dari pihak berwajib dan pelaku akan ditindak tegas."

"Kami fokus di sini,” tegasnya.

Suasana audiensi sempat sedikit memanas karena belum ditemukan titik temu antara pengemudi resmi dan pihak terkait. 

Namun diskusi berjalan intens dan akhirnya menghasilkan kesepakatan bersama.

  • Polres Wonosobo siap melakukan penindakan tegas terhadap kendaraan angkutan barang yang membawa penumpang, sesuai aturan hukum.
  • Penindakan mengacu pada UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Pasal 137 Ayat (4), yang melarang kendaraan angkutan barang mengangkut orang.
  • Kendaraan angkutan barang tidak diperkenankan beroperasi di jalur trayek resmi, seperti rute Wonosobo - Dieng - Batur, Wonosobo - Parakan - Magelang, dan Wonosobo - Sapuran - Purworejo.
    Massa aksi pun puas dengan hasil keputusan yang telah disepakati bersama.

Hasil keputusan dibacakan langsung di hadapan massa.

Sebagai penutup, mereka bersama-sama menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya sebelum membubarkan diri dengan tertib.

AKSI DAMAI - Ratusan sopir bus di Wonosobo mogok beroperasi, Rabu (27/8/2025). Mereka menggelar aksi damai menuntut penegakan hukum terhadap penggunaan kendaraan bak terbuka yang mengangkut penumpang secara ilegal. Aksi berlanjut dengan audiensi yang berlangsung di Terminal Mendolo.
AKSI DAMAI - Ratusan sopir bus di Wonosobo mogok beroperasi, Rabu (27/8/2025). Mereka menggelar aksi damai menuntut penegakan hukum terhadap penggunaan kendaraan bak terbuka yang mengangkut penumpang secara ilegal. Aksi berlanjut dengan audiensi yang berlangsung di Terminal Mendolo. (TRIBUN JATENG/IMAH MASITOH)

Baca juga: KACAU BALAU! Kades Wonokerto Wonosobo Dituntut Mundur, Ini Daftar Kebobrokannya Temuan Warga

Tidak Beroperasi Seharian

Dikarenakan adanya aksi ini, para sopir lantas tidak mengangkut penumpang trayek Wonosobo - Dieng - Batur.

Aksi ini merupakan bentuk protes atas maraknya penggunaan bak terbuka sebagai angkutan penumpang yang dinilai ilegal dan merugikan pengemudi resmi.

Sejak pukul 08.00, ratusan bus sudah mulai berkumpul di kawasan Taman Rekreasi Kalianget Wonosobo.

Deretan bus memenuhi area Taman Rekreasi Kalianget, menciptakan suasana padat namun tertib. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved