Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Kebahagiaan Rifan, Petani Demak: Lahan yang Dulu Terendam Kini Berpotensi 3 Kali Panen Setahun

Para petani menyambut baik dan bahagia saat kegiatan Wiwitan Tandur Pari di Demak yang terdampak banjir belum lama ini berangsur pulih.

Penulis: Raf | Editor: raka f pujangga
dok. Humas Pemprov Jateng
TANAM PADI - Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin tanam padi pada kegiatan Wiwitan Tandur Pari bertema 'Sinergi Penanganan Sawah Terdampak Banjir untuk Peningkatan Produksi Padi di Kabupaten Demak', di Desa Dukun, Kecamatan Karengtengah, Rabu (27/8/2025). 

Menurutnya, Kabupaten Demak merupakan wilayah penyumbang komoditas padi peringkat tiga di Jateng. 

Namun peringkatnya merosot menjadi nomor lima. 

Oleh sebab  itu perlu digenjot produksi padinya, agar Jateng sebagai penumpu pangan nasional. 

"Tidak hanya di Kecamatan Karangtengah, tetapi kami juga melihat keseluruhan di Kabupaten Demak. Mana potensi yang bisa kita kembangkan lagi, kita kembalikan lagi, kita tanam lagi. Yang saat ini tadi sudah saya sampaikan untuk bisa dikerjakan bersama-sama," tuturnya.

Ia mengatakan di Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak, ada 7.000 ha potensi lahan yang bisa ditanami padi.

Hal ini, agar Demak dapat meningkatkan produksi padi dan  konsisten menjadi wilayah penyumbang terbesar untuk Jateng.

AKTIVASI LAHAN TIDUR - Lahan persawahan di Kabupaten Demak yang sebelumnya tidak aktif kembali bisa ditanami berkat normalisasi sungai.
AKTIVASI LAHAN TIDUR - Lahan persawahan di Kabupaten Demak yang sebelumnya tidak aktif kembali bisa ditanami berkat normalisasi sungai. (Tribunjateng/Faizal M Affan)

Demak Sumbang 8,8 Persen Padi Jateng

Kepala Distanbun Jateng, Defransisco Dasilva Tavares, mengatakan, Kabupaten Demak merupakan  satu di antara sentra produksi padi utama di Jateng dengan kontribusi terhadap produksi provinsi sebesar 8,89 persen. 

Khusus di Kecamatan Karangtengah merupakan salah satu sentra penghasil produksi padi di Kabupaten Demak dengan capaian luas tanam seluas 4.951 ha hingga pada Juli Tahun 2025.

"Puncaknya pada awal tahun 2025, terjadi banjir yang menyebabkan kerusakan dan genangan lahan sawah seluas 512 hektare di Kecamatan Karangtengah termasuk di Desa Dukun," ujarnya.

Menurutnya, banjir menyebabkan kerugian cukup banyak, mencapai Rp18 miliar per musim tanam. 

Secara rinci, bila produktivitas panen gabah kering 5,6 ton per hektar dikalikan 512 hektare, maka potensi kehilangan produksi padi sebanyak 2.867,2 ton dalam satu musim tanam.

"Setara dengan Rp 18.636.800.000, dengan asumsi harga gabah Rp6.500 per kilogram," tuturnya.

Defransisco, menuturkan apabila pertanian di Kecamatan Karangtengah didukung ketersediaan air dan kondisi saluran irigasi yang baik, maka dimungkinkan mampu mendorong tanam padi menjadi tiga musim tanam dalam satu tahun. 

Menurutnya sinergitas penanganan genangan di Kecamatan Karangtengah dapat mengembalikan pendapatan masyarakat sebesar Rp55,89 miliar.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved