Warga Jepara Korban TPPO di Kamboja
Kisah MF Pemuda Jepara Kabur ke Hutan dan Minum Air Rawa Selama 15 Hari Demi Lepas Dari TPPO Kamboja
Pemuda asal nekat kabur ke hutan selama 15 hari hingga minum air rawa untuk menghindar dari pelaku TPPO di Kamboja.
Penulis: Raf | Editor: raka f pujangga
MF bersama ketujuh temannya melakukan pelarian itu lantaran mendapatkan ancaman.
"3 bulan lamanya dan memutuskan untuk lari dengan temannya, karena merasa tidak nyaman mendapat intimidasi. Lari ke hutan selama 15 hari, kemudian ketemu dengan warga penduduk pedalaman, terus ditolong dibantu dikasih makan. Karena selama pelarian tidak makan hanya minum air rawa," ujarnya.
Mendapatkan kabar tersebut, pihak keluarga langsung berkomunikasi dengan pemerintah kecamatan dan pemerintah Kabupaten Jepara.
"Disnaker baru mendapat informasi tgl 6 September melalui pak Camat Keling.Korban masih di sana waktu itu dan sempat kontak," tuturnya.
Mengetahui info itu, Diskopukmnakertrans Kabupaten Jepara langsung berkomunikasi dengan Kemenlu, Kementrian P2MI, dan P3MI untuk membantu kepulangan MF.
"Kami juga koordinasi dengan kemenlu, kami juga koordinasi kemeterian P2MI Jakarta dan P3MI Semarang untuk memastikan ada TKI yg dalam pelarian dan meminta bantuan pepulangan. Kemudian memberikan hotline kbri yg ada di kamboja, yg bersnqgkutan di kontak kami juga komunikasi," ungkapnya.
Setelah itu, MF beserta ke tujuh temannya berhasil dijemput keluarganya di Kamboja dengan biaya pribadi.
"Bersangkutan satu di antara delapa orang pelarian ini di jemput di Kamboja oleh keluarganya yang ada di Cianjur. Pulang delapan orang bersamaan dengan keluarga yang dari Cianjur. Biaya dari mereka sendiri-sendiri dari keluarga cianjur, termasuk yang Jepara," ucapnya.
Sesampaikan di Indonesia, MF bersama ke tujuh temannya nampak masih lemas, namun bisa berkomunikasi.
MF langsung di bawa ke Yogyakarta untuk di jemput keluarga yang dari Kabupaten Jepara.
Sesampai di Kabupaten Jepara MF dipulangkan ke rumah dan mendapatkan perawatan dari Puskesmas Keling.
"Sampai bandara Adi Sucipto, kondisi bisa berkomunikasi tapi lemah.Keluarga dari Jepara menjemput ke yogya. Sampai Jepara sore hari, dari desa, puskesmas, muspika cek kondisi berssangkutan. Kemudian sarankan untuk dilakukan pemeriksaan ke puskesmas Keling," tuturnya.
Melihat kondisi yang semakin buruk, akhir MF dilarikan di RSUD Kartini.
"Dibawa ke IGD observasi, rekam medis. Mudah-mudahan tidak ada yg fatal," ujarnya.
Sampai saat ini MF masih mendapatkan perawatan di RSUD Kartini Kabupaten Jepara.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.