Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kecelakaan

Kecelakaan di Demak - Bayu Tewas saat Jemput Jenazah Ayahnya, Lokasi Tak Jauh Beda

Berikut kronologi meninggalnya Bayu dalam kecelakaan beruntun di Demak Jawa Tengah.

Editor: galih permadi
POLRES DEMAK
KECELAKAAN BERUNTUN - Potret beberapa kendaraan terlibat dalam kecelakaan beruntun di Jalur Pantura, tepatnya U-turn Desa Wonokerto, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, Senin (15/9/2025) sekira pukul 12.30. Total ada lima kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan itu. 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Berikut kronologi meninggalnya Bayu dalam kecelakaan beruntun di Demak Jawa Tengah.

Bayu meninggal dalam perjalanan seusai menjemput jenazah ayahnya yang meninggal dalam kecelakaan di lokasi yang tak jauh berbeda.

Suasana duka menyelimuti rumah sederhana di RT 3 RW 2, Desa Wonokerto, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak. 

2 Kecelakaan di Demak dalam Sehari: Bus Agra Mas Merah Vs Truk Kontainer

Baca juga: Kisah Pilu Ayah dan Anak Tewas dalam Kecelakaan di Lokasi yang Berdekatan di Demak

Baca juga: Ditemukan Bakteri E Coli di Menu MBG Wonogiri, Ini Dampak dan Bahayanya Dalam Tubuh

RUMAH DUKA - Suasana rumah duka Bayu Prasetyo, korban kecelakaan beruntun di jalur pantura Desa Wonokerto, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, Selasa (16/9/2025).
RUMAH DUKA - Suasana rumah duka Bayu Prasetyo, korban kecelakaan beruntun di jalur pantura Desa Wonokerto, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, Selasa (16/9/2025). (Tribunjateng/Faizal M Affan)

Di rumah itu, tangis keluarga Bayu Prasetyo pecah bersahutan.

Bayu, yang baru berusia 32 tahun, harus pergi untuk selamanya setelah menjadi korban kecelakaan di U-turn pabrik beton Desa Wonokerto, Kecamatan Karangtengah, Jalan Pantura Demak, Senin (15/9/2025).

Yang membuat hati semakin perih, kepergian Bayu terjadi setelah menjemput jenazah sang ayah dari rumah sakit karena kecelakaan di lokasi yang sama pada Kamis (11/9/2025).

Namun takdir berkata lain, di tengah perjalanan pulang, nyawanya justru ikut melayang di jalanan yang sama-sama merenggut ayahnya.

Ketika Tribunjateng.com mendatangi rumah duka, tampak wajah ibunda Bayu begitu sayu.

Rautnya menggambarkan betapa berat kehilangan dua sosok sekaligus.

Suami yang sudah puluhan tahun mendampingi, dan anak sulung yang selama ini menjadi sandaran keluarga.

Ia tak banyak bicara kepada para tamu yang datang melayat.

Sesekali ia hanya menunduk, menahan tangis yang seolah tak kunjung kering.

Di sisi lain, tujuh adik Bayu sibuk menyiapkan tempat untuk tahlilan.

Mereka berusaha tegar, meski dalam hati masih sulit menerima kenyataan. 

Danu, salah satu adik Bayu, mengaku keluarganya sangat terpukul.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved