Berita Jateng
5.000 Stakeholder MBG Kumpul di Semarang: BGN dan Gubernur Jateng Blak-blakan soal Keracunan Massal
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah gelar rapat koordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) di Stadion Jatidiri Semarang, Senin (6/10/2025).
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah gelar rapat koordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) di Stadion Jatidiri Semarang, Senin (6/10/2025).
Rapat tersebut menyikapi kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jawa Tengah.
Rapat koordinasi itu dihadiri ribuan mitra Satu Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) ahli gizi, satuan tugas Kabupaten Kota dan kepala daerah.
Baca juga: INFOGRAFIS: Data Lengkap BGN Kasus Keracunan MBG di Jateng per 30 September 2025
Kurang lebih ada sekitar 5 ribu stakeholder makan bergizi gratis (MBG) yang hadir pada rapat tersebut.
Rapat koordinasi itu dihadiri langsung Kepala BGN Dadang Hindayana.
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengatakan rapat koordinasi diharapkan dapat mengakselerasi kebutuhan MBG yang merupakan program asta cita Presiden Prabowo Subianto di Jawa Tengah.
Kehadiran Kepala BGN ini untuk memberikan direktif (instruksi) kepada Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten Kota agar mendukung program tersebut untuk anak-anak.
"Kegiatan selanjutnya kami bergerak tanpa ekses agar bisa dinikmati masyarakat luas," ujarnya.
Luthfi menerangkan hingga saat ini di Jawa Tengah telah 1596 SPPG. Kini penerima MBG telah 65 persen atau 3,5 juta orang dari target 9 juta orang.
Pihaknya menargetkan bulan November penerima MBG mendekati 90 persen.
Luthfi menyebut saat ini telah ada 84 SPPG di Jawa Tengah yang tersertifikasi.
Pihaknya akan memasifkan sertifikasi terhadap SPPG.
"Dinas Provinsi akan mengendalikan dinas-dinas di Kabupaten agar bisa merealisasikan. Mereka dilatih higiene sanitasi agar keluar SLHS dab HLSA. Agar secara tidak langsung dia bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan sehingga tidak akan kasus-kasus terulang terjadi lagi," paparnya.
Luthfi menyebut hasil evaluasi keracunan banyak faktor yakni percernaan yang kurang baik sehingga menyebabkan diare.
Kemudian distribusi yang terlalu lama, lemah higienis, Sumber Daya Manusia (SDM) belum dilatih menjamah makanan.
Diresmikan Gubernur Ahmad Luthfi, Desa Tersono Batang Jadi Contoh Desa Mandiri Kelola Sampah |
![]() |
---|
Tekan Inflasi, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Perkuat Kolaborasi |
![]() |
---|
Buruan Ikuti Lomba Karya Jurnalistik Tinta Inspirasi 2025 Nojorono Dibuka Sampai 20 Oktober 2025 |
![]() |
---|
Javas Bocah Asal Grabag Magelang Lakonkan Sirnaning Angkara Murka di Festival Dalang Anak 2025 |
![]() |
---|
Gubernur Lutfhi Bakal Tindak Tegas Tengkulak Bawang yang Timbun dan Bikin Harga Jadi Naik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.