Tribunjateng Hari ini
Kecewa Harga Bawang Merah Melonjak, Gubernur Jateng: Kita Ini Sentra Produksi, Kok Mahal?
Tingginya harga bawang menjadi sorotan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Penulis: Moh Anhar | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tingginya harga bawang menjadi sorotan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi secara tegas memerintahkan BUMD nya yakni PT Jawa Tengah Agro Berdikari (JTAB),untuk memperkuat pasokan dan penetrasi harga.
Dirinya menegaskan agar PT JATB tidak hanya mencari untung tetapi juga ikut menstabilkan harga.

“JTAB jangan hanya cari untung, tapi bantu stabilkan harga. Tambah armadanya, masuk pasar-pasar yang jadi langganan inflasi. Rugi dulu gak apa-apa, lama-lama untung,” ujar Ahmad Luthfi saat Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jateng di Tlogo, Tuntang, Kabupaten Semarang, Senin (06/10/2025).
Luthfi tidak akan mentolerir praktik tengkulak yang melakukan mafia pangan. Dia akan menindak tegas jika praktik itu berjalan.
“Kalau ada yang sengaja menahan barang dan bikin harga naik, saya minta ditindak. Kalau tak bisa, serahkan ke Polda. Ini menyangkut hajat hidup orang banyak,” ujarnya.
Dia menyoroti tingginya harga bawang merah. Padahal Jawa Tengah dikenal sebagai sentra produksi nasional.
“Bawang merah kita ini jagoan, tapi kok masih mahal. Pasti ada yang tersumbat. Ini yang harus diurai,” kata Ahmad Luthfi.
Ia menegaskan pentingnya langkah konkret dalam mengendalikan inflasi daerah, bukan hanya rapat dan laporan rutin.
“Kalau hanya rapat tiap minggu tapi harga tetap tinggi, itu artinya kebijakan kita belum nyentuh masyarakat,” tegasnya.
Inflasi Jawa Tengah pada September 2025 tercatat sebesar 0,21 persen (month to month), naik dibanding Agustus yang mengalami deflasi -0,10 persen.
Secara tahunan (year on year), inflasi mencapai 2,65 persen, meningkat dari 2,48 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Lima komoditas yang paling berpengaruh terhadap inflasi antara lain daging ayam ras, cabai merah, bawang merah, emas perhiasan, dan telur ayam ras.
Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi di antaranya bawang putih, tarif kereta api, dan bensin.
Berdasarkan data Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jawa Tengah, inflasi Jateng pada September 2025 tercatat 2,65 persen (year on year).
Adapun secara secara bulanan (month to month) mencapai 0,21 persen.
Pun demikian, harga sejumlah bahan pokok di pasar terpantau relatif stabil. Harga beras medium dijual Rp13.407 per kilogram, sedikit di bawah Harga Acuan Pemerintah (HAP).
Cabai rawit merah stabil di harga Rp32.333/kg atau -43,28 di bawah HAP sebesar Rp57.000.
Komoditas lainnya, harga minyak goreng curah naik menjadi Rp17.791 per liter, sedangkan minyak merek Minyakita stabil di Rp16.326 per liter.
Telur ayam ras dan daging ayam ras sama-sama mengalami tren kenaikan, namun masih berada di bawah HAP.
Harga telur ayam ras Rp28.333/kg (HAP Rp30.000) dan harga daging ayam ras Rp.38.019 atau di bawah HAP Rp40.000.
Berbagai upaya Pemerintah Provinsi Jateng untuk pengendalian inflasi telah dilakukan. Di antaranya Gerakan Petani Peduli Inflasi Cabai di Kabupaten Magelang pada 22 September 2025, serta Gerakan Pangan Murah yang telah digelar 1.597 kali hingga 26 September, dengan dukungan dana dari APBN, APBD, dan lembaga lain.
Ahmad Luthfi dan Taj Yasin juga mengusung sebelas program prioritas di antaranya, melahirkan ekosistem ekonomi syariah, desa maju dan berdaya. (Rahdyan Trijoko Pamungkas)
Dua Kubu PPP Islah, Taj Yasin Maimoen Ditunjuk Jadi Sekjen |
![]() |
---|
Pesan Terakhir Praka Zaenal: Doain, Hari ini Saya Terjun yang Terakhir |
![]() |
---|
Jumlah Korban Meninggal dalam Insiden Ponpes Ambruk Capai 37 Orang |
![]() |
---|
Pasukan Elite TNI Hanya Butuh 10 Menit untuk Bebaskan Sandera |
![]() |
---|
Warga Semarakkan Waroeng Semawis Pecinan yang Buka Lagi, Naja Pun Rindu Kuliner Khas Lokal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.