Tribun Jateng Hari Ini
Investor Spanyol Respons Positif Potensi Investasi Pembangunan KI dan Pelabuhan di Jepara
Proses penyusunan Feasibility Study (FS) pembangunan KI dan pelabuhan di Balong tengah berjalan dan ditargetkan selesai sekitar Juni 2026.
Penulis: Tito Isna Utama | Editor: Vito
TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Pemkab Jepara terus membuka peluang bagi investor untuk mengembangkan kawasan industri (KI) di Desa Balong, Kecamatan Kembang. Kawasan ini digadang-gadang menjadi satu pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah utara Jepara.
Bupati Jepara Witiarso Utomo mengatakan, pemkab siap menggandeng berbagai pihak untuk mempercepat pengembangan kawasan industri tersebut.
Menurut dia, pemerintah tidak hanya menunggu satu investor, tetapi juga aktif menjajaki kerja sama dengan calon investor lain yang memiliki visi sejalan.
Keputusan membuka peluang banyak investor itu seiring dengan angin segar dari investor asal Spanyol yang ingin melakukan investasi pembangunan pelabuhan baru di Desa Balong, Kecamatan Kembang.
“Jadi setelah mereka oke, artinya mau, maka kami juga akan belanja investor lain. Ada investor utama untuk kawasan industri, dan ada pula yang menjadi pelengkapnya,” kata Mas Wiwit, sapaan Bupati Jepara, kepada Tribunjateng, Minggu (5/10).
Ia berujar, pengembangan KI di Desa Balong diharapkan dapat beriringan dengan pembangunan pelabuhan yang kini tengah direncanakan.
Meski pembangunan pelabuhan ditargetkan dapar direalisasikan sekitar 5 tahun ke depan, Mas Wiwit menuturkan, pemkab mendorong agar kedua proyek strategis itu bisa berjalan paralel.
“Kami ingin pelabuhan dan kawasan industri ini bisa tumbuh bersama, agar dampak ekonominya terasa lebih cepat,” ujarnya.
Survei awal
Mas Wiwit menyampaikan, pihaknya telah melakukan survei awal bersama calon investor dan hasilnya menunjukkan respons positif.
“Dari survei sementara, mereka sangat impresif, dan yakin pelabuhan ini bisa dibangun. Kami berharap proposal kerja sama dengan Pemerintah Spanyol dapat disetujui secepatnya,” tutrnya.
Dia menambahkan, proses penyusunan Feasibility Study (FS) tengah berjalan dan ditargetkan selesai sekitar Juni 2026. Setelah itu, barulah pemkab dan investor akan menentukan besaran nilai investasi yang dibutuhkan.
“Setelah FS rampung, baru kami bisa menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) secara detail, yang diperkirakan memakan waktu tambahan sekitar 3-6 bulan,” jelasnya.
Dengan adanya proyek besar itu, Mas Wiwit menyatakan, Pemkab Jepara berharap dapat menarik lebih banyak investasi, menciptakan lapangan kerja baru, serta memperkuat posisi Jepara sebagai satu pusat industri dan perdagangan di pesisir utara Jateng.
Adapun, Dubes Spanyol, Fransisco De Asis Aguilera Aranda, beserta rombongan, diketahui sempat datang ke Jepara untuk menjajaki potensi pengembangan pelabuhan di Desa Balong pada akhir April 2025 lalu. Kali ini, calon investor dari Spayol turut meninjau lokasi proyek pembangunan pelabuhan di Desa Balong.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.