Cegah PMK, Vaksinasi Hewan di Cilacap Capai 91 Persen Sepanjang 2025

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP – Upaya pencegahan penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Cilacap menunjukkan hasil menggembirakan.

Sepanjang tahun 2025, program vaksinasi PMK berhasil mencapai realisasi hingga 91 persen dari total target yang ditetapkan pemerintah daerah.

"Ini capaian yang sangat positif karena menunjukkan kepedulian peternak terhadap kesehatan ternak mereka semakin tinggi," kata Slamet Sugino, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, Jumat (7/11/2025).

Slamet mengatakan, Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap mencatat, dari total target 19.600 dosis, sebanyak 17.884 dosis vaksin telah disuntikkan kepada hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing, dan domba.

Kegiatan vaksinasi ini berlangsung dalam tiga periode sepanjang tahun 2025 dengan pengawasan ketat dari petugas lapangan.

Baca juga: Jumlah Sampah di Cilacap Per Hari Tak Sebanding Dengan Banyaknya Armada Pengangkut

Slamet Sugino menjelaskan bahwa tahap pertama vaksinasi digelar pada 20 Januari hingga 12 Maret 2025 dengan hasil maksimal 6.000 dosis.

Tahap kedua yang dilaksanakan pada 21 Maret hingga 30 April 2025 juga tercapai penuh dengan total 3.600 dosis vaksin tersalurkan.

Adapun periode ketiga berlangsung dari 20 Agustus hingga 17 Oktober 2025 dengan capaian 8.284 dosis dari target 10.000 dosis yang telah disiapkan.

"Kita terus berupaya menuntaskan sisa target agar seluruh ternak di Cilacap memiliki kekebalan yang merata terhadap PMK," ujar Slamet.

Slamet menambahkan, sisanya sekitar 1.700 dosis akan terus dikejar hingga akhir tahun agar perlindungan terhadap ternak bisa merata di seluruh wilayah Cilacap.

Dari total capaian tersebut, sapi menjadi hewan dengan jumlah vaksinasi terbanyak yakni mencapai 14.428 ekor.

Baca juga: Remaja Asal Tritih Kulon Cilacap Ditangkap Polisi, Edarkan Sinte Lewat Media Sosial

Sementara kambing dan domba tercatat sebanyak 3.419 ekor, disusul kerbau sebanyak 37 ekor yang turut menerima vaksin PMK.

"Kami bersyukur antusiasme peternak meningkat pesat dibanding tahun sebelumnya, mereka bahkan aktif meminta jadwal vaksinasi," imbuh Slamet.

Slamet menambahkan, program vaksinasi ini tidak hanya mencegah penyebaran penyakit, tetapi juga membangun kesadaran baru di kalangan peternak untuk menjaga ketahanan ekonomi dari sektor peternakan. (*)