Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Sukoharjo

Penyebab Sianida Masuk Anggur MBG Sukoharjo: Diduga dari Penyemprotan Anti Hama di Gudang Impor

Penyebab zat kimia berbahaya sianida (CN) bisa masuk dalam buah anggur impor untuk menu MBG di Sukoharjo masih dalam penelusuran.

Penulis: Raf | Editor: raka f pujangga
Tribunjateng.com/Ardianti Woro Seto
Kapolres Sukoharjo AKBP Anggaito Hadi Prabowo bersama Kepala Dinas Pangan Kabupaten Sukoharjo Endang Tien, saat memberikan keterangan di SPPG Polres Sukoharjo, Jumat (7/11/2025). Polres Sukoharjo menemukan buah anggur untuk Bergizi Gratis (MBG) terkontaminasi zat kimia sianida. (Tribun Jateng/Ardianti WS) 

“Jadi SOP di SPPG Polri, termasuk di Sukoharjo ini, setiap hari bahan baku yang akan dikonsumsi besok harus dicek terlebih dahulu. Misalnya besok menunya buah anggur, maka hari ini kita minta sampel satu kilogram dari suplier untuk diuji dengan rapid test,” papar AKBP Anggaito.

Hasil pemeriksaan rapid test tersebut kemudian dijadikan acuan untuk menentukan apakah bahan tersebut layak dikonsumsi atau tidak. Dalam kasus buah anggur hijau impor ini, hasil tes menunjukkan adanya kandungan sianida.

“Begitu hasil keluar, kami langsung laporkan ke pimpinan dan berkoordinasi dengan BPOM, Dinas Pangan, serta instansi terkait lainnya. Rekomendasinya jelas, buah anggur tersebut tidak boleh disajikan dalam menu MBG,” tegas Kapolres.

Sebagai langkah cepat, menu buah anggur kemudian diganti dengan buah jeruk yang telah melalui proses pemeriksaan dan dinyatakan aman untuk dikonsumsi.

“Yang perlu kami tekankan, buah anggur ini belum sampai dikonsumsi penerima manfaat. Karena ketatnya SOP di SPPG, kita bisa mendeteksi lebih awal bahan baku yang berbahaya,” tambah AKBP Anggaito.

Ia juga menegaskan bahwa pihaknya masih melakukan penelitian lebih lanjut terkait temuan tersebut, serta berkoordinasi dengan Mabes Polri dan instansi lainnya.

“Kalau buah itu sempat lolos dan dikonsumsi, kami belum bisa menjelaskan efeknya secara pasti. Namun yang jelas, berkat SOP yang ketat ini kita berhasil mencegah hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.

MBG - Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Kota Semarang memanggil belasan petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kantor Dishanpan jalan Ki Mangunsarkoro, Selasa (30/9/2025).
MBG - Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Kota Semarang memanggil belasan petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kantor Dishanpan jalan Ki Mangunsarkoro, Selasa (30/9/2025). (Ist/Dishanpan)

Bawang Putih Mengandung Pestisida

Kasus bahan pangan MBG yang terkontaminasi zat pestisida juga terjadi di Kota Semarang.

Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Kota Semarang menemukan bawang putih yang dipakai untuk bahan MBG mengandung residu pestisida dalam kadar rendah.

Dishanpan memanggil belasan petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kantor Dishanpan jalan Ki Mangunsarkoro, Selasa (30/9/2025).

Dijelaskan, dipanggilnya para petugas SPPG di antaranya sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi keracunan massal, menyusul maraknya kasus serupa yang terjadi di sejumlah daerah.

Kepala Dishanpan Kota Semarang, Endang Sarwiningsih mengatakan, sebanyak 14 SPPG dilatih untuk mendapatkan bimbingan teknis terkait menjaga keamanan menjaga keamanan pangan di SPPG.

Para peserta terdiri dari kepala SPPG dan ahli gizi masing-masing dapur MBG.

"Ini sebagai antisipasi, jangan sampai terjadi keracunan di Kota Semarang dalam penyelenggaraan makan bergizi gratis ini," kata Endang dihubungi Tribun Jateng.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved