Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Blora

Kondisi Siswa SMP Korban Perundungan di Blora, Masih Trauma dan Belum Masuk Sekolah

Usai menjadi korban perundungan, salah seorang siswa di SMP Negeri 1 Blora dikabarkan belum masuk sekolah.

|
Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: M Zainal Arifin
Tribunjateng.com/M Iqbal Shukri
PELAKU PERUNDUNGAN: Para pelaku perundungan siswa SMPN 1 Blora dikumpulkan di Polsek Blora, Senin (10/11/2025). Para pelaku yang semuanya teman sekolah korban, dimintai keterangan dan diberi pembinaan. (Tribun Jateng/M Iqbal Shukri) 

Kepala SMP Negeri 1 Blora, Ainur Rofiq, membenarkan kasus bullying itu terjadi di sekolah yang ia pimpin.

Kejadian kasus perundungan itu terjadi pada hari Jumat (7/11/2025). 

"Untuk peristiwanya itu terjadi pada hari Jumat tanggal 7 November di kamar mandi sekolah, saat istirahat," jelasnya, Senin (10/11/2025).

Lebih lanjut, Rofiq menjelaskan kronologi kasus perundungan itu terjadi atas kesalahpahaman antarsiswa.

"Menurut keterangan yang kami himpun, itu asalnya adalah kesalahpahaman, tetapi sebenarnya itu sudah selesai. Hanya saja ada oknum dari teman-teman yang istilahnya memprovokasi atau ngompori," jelasnya.

Rofiq menyampaikan, untuk korban merupakan siswa kelas 8, pelaku siswa kelas 7, dan provokator siswa kelas 9.

Adapun akibat dari perundungan itu, korban dikabarkan mengalami luka benjolan di bagian belakang telinga.

Bahkan, atas kejadian itu sempat dilakukan visum pada korban.

"Memang tidak ada luka lecet, tapi ada sedikit benjolan. Kemarin itu orang tuanya (korban) sempat nelpon ke wali kelas, wali kelas laporan ke saya, korban sempat visum tapi sampai saat ini saya juga belum tahu hasilnya, karena mohon maaf ya, kami masih fokus koordinasi untuk menangani masalah ini di sisi pelaku," jelasnya.

Baca juga: Viral Siswa SMP di Blora Jadi Korban Bullying, Video 25 Detik Bikin Geram, Kepala Sekolah Minta Maaf

Menindaklanjuti kasus perundungan itu, Rofiq langsung bergerak cepat mengumpulkan siswa yang terlibat dalam kasus perundungan tersebut.

"Hari Sabtu saya langsung mengambil langkah-langkah untuk mengumpulkan semua siswa yang terdampak. Kemudian saya mempertemukan kedua orang tua baik dari korban maupun dari pelaku."

"Kemudian saya koordinasi dengan Dinas Pendidikan, dengan Dinas Sosial, dengan Kapolsek dan dengan Kapolres untuk penanganan lebih lanjut," terangnya.

Pihaknya meminta maaf atas kejadian perundungan yang terjadi di SMP Negeri 1 Blora.

"Saya mohon maaf sebagai pimpinan di SMP N 1 Blora, atas terjadinya peristiwa seperti itu. Saya sekali lagi mohon maaf," jelasnya.

Rofiq berjanji akan terus melakukan pendampingan pada korban, dan menjamin keamanan korban saat masuk sekolah kembali.

"Kemarin saya juga sudah membesarkan hatinya untuk tetap sekolah. Saya jamin keamanannya."

"Kami sudah koordinasi dengan dinas sosial dan dinas sosial sudah menyatakan siap untuk memberikan pendampingan," paparnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved