Berita Kabupaten Semarang
Neva Tak Menyangka Benteng Pendem yang Terbengkalai Kini Jadi Destinasi Baru Kabupaten Semarang
Benteng peninggalan abad ke-19 ini terbuka gratis untuk umum selama akhir pekan, satu hari sebelum dibuka resmi pada Senin (17/11/2025).
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Hujan yang turun sejak siang hingga sore hari ini tak mampu meredam antusiasme ratusan warga yang memadati kompleks Fort Willem I (Benteng Pendem Ambarawa) di Bugisari, Lodoyong, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Minggu (16/11/2025).
Dari kejauhan, bangunan kolonial berarsitektur klasik Eropa itu tampak memancarkan cahaya kuning hangat dari lorong-lorong arcadenya.
Dinding putihnya berkilau, seolah memperlihatkan wajah baru benteng yang selama bertahun-tahun hanya dikenal sebagai bangunan tua terbengkalai di sudut Ambarawa.
Baca juga: Potret Benteng Pendem Ambarawa, Dari Penjara Kelam Jadi Kota Ala Eropa
• Akuisisi PSIS Tiba-tiba Batal, Asisten Manajer Malut United: Kami Merasa Dibohongi
• Popularitas Purbaya Kalahkan Gubernur Jabar, PAN Mulai Melirik: Saya Nggak Tertarik Politik
Benteng peninggalan abad ke-19 itu terbuka gratis untuk umum selama akhir pekan, satu hari sebelum dibuka secara resmi pada Senin (17/11/2025).
Meski sebagian wilayahnya masih menjadi area Lapas Kelas IIA Ambarawa, bagian utara yang telah direvitalisasi berubah total menjadi ruang sejarah yang hidup.
Begitu melewati gerbang lengkung yang kokoh, pengunjung disambut lorong-lorong panjang dengan deretan jendela melengkung berbingkai coklat tua.
Dulu, lorong ini gelap, lembap, dan hanya batu bata merah yang tampak.
Kini, revitalisasi membuatnya tampak seperti bangunan Eropa klasik dengan tekstur asli yang tetap dipertahankan.
Di beberapa sudut, dinding bata yang sengaja dibiarkan terlihat menjadi penanda usia dan otentisitas.
Yang paling membuat pengunjung berhenti dan mengangkat kamera ponsel adalah jalur ikonik yang diapit dua bangunan besar, A8a dan A9.
Jalan yang dulunya berupa tanah becek kini telah dipasang lantai batu yang licin mengkilap karena hujan, menciptakan pantulan cahaya yang membuat tempat itu tampak seperti set film sejarah.
Suasana makin terasa seperti perpaduan sejarah dan modernitas ketika lampu-lampu sorot kuning mulai menyala.
Plang penunjuk arah menuju sejumlah bangunan lain juga terpasang rapi.
Seorang pengunjung, Neva (21), warga Desa Pasekan, Kecamatan Ambarawa, tampak memotret dan berjalan keliling bangunan.
Ekspresinya tak menyembunyikan rasa takjub.
| 18 Pejabat Pemkab Semarang Berebut Posisi 4 Kepala Dinas |
|
|---|
| BPKP Soroti Lonjakan Signifikan Indeks Pengendalian Korupsi Pemkab Semarang: Jangan Cuma di Kertas |
|
|---|
| Dalam 2 Hari 2 Bocah Tenggelam di Kabupaten Semarang:Terpeleset di Embung &Terseret Arus Bendungan |
|
|---|
| Bos Sido Muncul Bantu 120 Balita Stunting Senilai Rp360 Juta di Kabupaten Semarang |
|
|---|
| Waspada Angin Kencang, 2 Pohon Tumbang di Kabupaten Semarang, Tutup Akses Jalan dan Hancurkan Gazebo |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251116-_-Pengunjung-Benteng-Fort-Willem-I-Ambarawa.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.