Tribunjateng Hari ini
Jasad Dani Ditemukan dalam Posisi Gendong Dua Anak di Longsor Majenang
-Tim SAR gabungan menemukan dua jenazah dalam operasi pencarian hari keempat korban longsor di Majenang.
Penulis: Achiar M Permana | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Tim SAR gabungan menemukan dua jenazah dalam operasi pencarian hari keempat korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Minggu (16/11/2025).
Selain itu, tim juga menemukan dua body part atau bagian tubuh.
Dengan penemuan jenazah itu, hingga Minggu kemarin, korban tewas dalam longsor Cibeunying yang telah ditemukan berjumlah 13 orang.
Sementara itu, 10 orang lainnya masih dalam proses pencarian.
"Pada hari ini tim SAR gabungan telah melaksanakan operasi SAR di empat worksite, dengan hasil pada hari ini kami menemukan dua tambahan korban dan dua body part," jelas Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Cilacap, Priyo Prayudha Utama di lokasi, Minggu.
Dua jenazah atas nama Kasrinah (47) ditemukan di worksite A-2 (Dusun Cibuyut), pada pukul 12.03, dan Diah Ramadani, juga di worksite A-2, pada sore harinya.
Adapun dua bagian tubuh ditemukan di worksite B-1 (Dusun Tarukahan) dan A-1 (Dusun Cibuyut).
Sementara itu, Dandim 0703 Cilacap, Letkol Inf Andi Aziz menambahkan, hujan deras pada Sabtu (15/11/2025) malam membuat tanah di lokasi longsor seperti bubur dan menyulitkan proses pencarian.
“Kondisi tanah seperti bubur menjadi tantangan bagi kami, namun alhamdulillah dukungan alat berat dan personel tambahan memperkuat kerja di lapangan,” ungkap Andi Aziz.
Dalam operasi pencarian korban longsor di Desa Cibeunying hari keempat, tim kembali menambah jumlah alat berat yang diturunkan ke lokasi menjadi 21 unit.
Selain itu, tim juga melibatkan 920 relawan, 9 anjing pelacak, dan 17 pompa air atau alkon.
Di sisi lain, area pencarian juga akan dipersempit dari semula 5 titik menjadi 4 titik.
Sebab, di salah satu titik seluruh korban telah dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia.
Andi menyebut, sejumlah alat berat tambahan dari Kabupaten Cilacap juga telah diterjunkan ke lokasi untuk membantu proses evakuasi.
“Semoga kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan cepat agar korban yang masih tertimbun bisa segera ditemukan,” ujarnya.
Satu keluarga
Di sisi lain, peristiwa longsor di Desa Cibeunying menyisakan duka mendalam.
Salah satunya keluarga Dani Setiawan (29), warga Dusun Cibuyut, Desa Cibeunying, yang menjadi korban meninggal dunia.
Dani ditemukan meninggal dunia bersama istri, Satini (28), serta dua anaknya, Rizky Pratama Ramdhan (9) dan Febriansyah (5), pada Sabtu (15/11).
Paman Dani, Supriadi, menceritakan, jasad Dani ditemukan dalam kondisi menggendong kedua anaknya.
"Pas dievakuasi posisi lagi menggendong anak dua, begini si bapaknya," ungkap Supriadi sambil memperagakan gerakan menggendong saat ditemui di lokasi, Minggu (16/11/2025).
Supriadi menduga, saat kejadian, Dani dan keluarga kecilnya berusaha menyelamatkan diri.
Pasalnya, jenazah ditemukan di luar rumah.
"Posisinya sudah di luar. Pertama yang ditemukan Dani sama dua anaknya, tak lama kemudian istrinya ditemukan dengan jarak sekitar satu meter, kemungkinan mau menyelamatkan diri," kata Supriadi.
Dia mengatakan, peristiwa longsor tersebut berlangsung sangat cepat.
"Kejadian ini dari titik atas sana hanya sekitar dua menit, cepat sekali," ujar Supriadi.
Namun, nasib berbeda dialami orang tua Supriadi, Miharto (90), yang rumahnya bersebelahan dengan keluarga Dani menghadap ke utara.
"Bapak saya sejak sore sudah mengungsi ke rumah saudara karena sebelumnya sudah ada peringatan, katanya, di atas ada retakan," kata Supriadi.
Menurut Supriadi, orang tuanya memiliki firasat buruk sehingga memilih mengungsi.
"Awalnya lagi tidur-tiduran, terus pukul 17.00 naik ke atas (ke rumah saudara--Red) karena firasatnya enggak enak. Cucunya (almarhum Rizky Pratama Ramdhan dan Febriansyah--Red) cuma lihatin saja, katanya," ujar Supriadi.
Santunan
Sementara itu, pada Minggu kemarin, Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo, menyerahkan santunan secara simbolis kepada keluarga korban meninggal.
"Kami mengucapkan bela sungkawa. Untuk korban meninggal, Kemensos memberikan tali asih senilai Rp 15 juta kepada ahli waris," ungkap Agus Jabo.
Selain santunan, Kemensos juga menerjunkan tim pendampingan psikososial dan mendirikan dapur umum berkapasitas memasak 1.000 orang per hari, dilengkapi bantuan logistik dan kebutuhan dasar lainnya untuk pengungsi dan petugas di lapangan.
Melalui rapat Forkompimda, Pemkab Cilacap menetapkan status tanggap darurat selama dua minggu, termasuk membahas langkah tindak lanjut mengenai relokasi.
"Evaluasi akan dilakukan secara menyeluruh, termasuk kondisi hutan, pemukiman warga, dan upaya pencegahan bencana ke depan," ujar Agus. (Permata Putra Sejati/Rayka Diah)
Update Longsor Majenang
cerita korban longsor cilacap
Pencarian Korban Longsor Majenang
multiangle
tribunjateng.com
m syofri kurniawan
| Neva Kagum Benteng Fort Willem I Ambarawa Bangkit Megah ala Eropa |
|
|---|
| Wali Kota Agustina Wilujeng Ingin Pameran Tanaman Hias Hidupkan Ekonomi Kreatif di Semarang |
|
|---|
| Longsor di Pandanarum Banjarnegara, 20 Rumah Tertimbun |
|
|---|
| Asghar Duga Manajemen PSIS sedang Negosiasi dengan Pihak Lain |
|
|---|
| Tiga Titik Terminal Bayangan di Kota Semarang Masih Dominan, Reno Apresiasi Tiga Bus Masuk Terminal |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/TRIBUN-JATENG-17-NOVEMBER-2025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.