Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Longsor di Majenang Cilacap

20 Korban Longsor Cilacap Telah Ditemukan, Tim SAR Fokus Cari 3 Korban Terakhir

Operasi pencarian korban bencana longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, resmi diperpanjang selama tiga hari.

Penulis: Nal | Editor: M Zainal Arifin
Basarnas Cilacap
PROSES EVAKUASI - Tim SAR gabungan saat melakukan evakuasi terhadap korban tanah longsor di Desa Cibeunying Kecamatan Majenang, Rabu (19/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Operasi pencarian korban longsor di Desa Cibeunying, Cilacap, resmi diperpanjang tiga hari setelah tim SAR menemukan dua jenazah pada hari ketujuh, sehingga total korban meninggal 20 orang.
  • Keputusan perpanjangan ini diambil setelah evaluasi mendalam dan berdasarkan permintaan keluarga yang berharap tiga korban yang hingga kini belum ditemukan dapat segera ditemukan.
  • BMKG telah menambah jumlah pesawat untuk modifikasi cuaca guna mengurangi intensitas hujan hingga 50 persen di lokasi bencana.

 

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Operasi pencarian korban bencana longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, resmi diperpanjang selama tiga hari terhitung sejak Kamis (20/11/2025).

Keputusan ini diambil setelah tim SAR gabungan berhasil menemukan dua jenazah tambahan pada hari ketujuh operasi, Rabu (19/11/2025), sehingga total korban meninggal dunia mencapai 20 orang.

“Setelah melakukan evaluasi bersama keluarga korban serta instansi pemerintah dan unsur SAR yang terlibat, maka operasi SAR dinyatakan diperpanjang tiga hari,” kata Kepala Kantor SAR Cilacap, Muhamad Abdullah.

Ia menegaskan, perpanjangan ini diharapkan mampu memaksimalkan upaya pencarian tiga korban yang hingga kini belum ditemukan.

“Semoga kami benar-benar dapat memaksimalkan pencarian terhadap tiga korban lainnya agar dapat segera ditemukan,” ujar SAR Mission Coordinator Longsor Majenang tersebut.

Abdullah menyampaikan bahwa keputusan ini juga mengikuti permintaan keluarga yang masih menunggu kejelasan nasib anggota keluarga mereka.

“Terus terang saya pribadi sangat berat, hasil komunikasi kami, keluarga berharap operasi SAR diperpanjang,” kata Abdullah.

Dia menambahkan, permintaan tersebut kemudian disampaikan kepada Dandim dan Bupati hingga akhirnya disetujui untuk memperpanjang masa operasi.

Pada hari ketujuh pencarian, tim SAR berhasil menemukan dua korban dalam kondisi meninggal dunia.

Abdullah menjelaskan, proses evakuasi berlangsung dalam rentang waktu yang cukup berdekatan.

Kedua jenazah yang ditemukan, yakni Nina Puspita (44) dan Januar Kian Abdilah (15), warga Dusun Tarukahan.

"Korban atas nama Nina Puspita dievakuasi pukul 11.03 dan Januar Kian Abdilah dievakuasi pukul 12.22," kata Abdullah di lokasi longsor, Rabu.

Baca juga: Harapan Terakhir Tati di Bencana Longsor Majenang Cilacap: Semoga Fani dan Fatin Segera Ditemukan

Januar merupakan anak Lilis Safitri (39), yang ditemukan lebih dulu dalam kondisi meninggal dunia, pada Selasa (18/11), bersama adiknya, Arum Purnamasari (4).

Dengan penemuan ini, hingga Rabu siang masih terdapat tiga korban yang belum ditemukan. R

inciannya, dua korban berada di Dusun Tarukahan dan satu korban di Dusun Cibuyut.

Dengan temuan terbaru ini, total korban meninggal dunia longsor Cibeunying mencapai 20 orang, sejak operasi dimulai sepekan lalu.

Saat ini, tim SAR mencari tiga korban yang belum ditemukan. 

Di sektor A1, tim berfokus mencari Maysarah Salsabila (14).

Sementara di sektor B1, pencarian dilakukan untuk menemukan Vani Hayati Lanjarsari (12) dan Fatin Ayu Rengganis (2).

Modifikasi Cuaca

Upaya modifikasi cuaca terus dilakukan untuk mengurangi intensitas hujan di kawasan longsor Desa Cibeunying.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Prof Teuku Faisal Fathani, mengatakan bahwa pihaknya telah menambah jumlah pesawat modifikasi cuaca dari satu menjadi dua unit.

"Jadi sejak awal kejadian, kami telah menerbangkan satu pesawat modifikasi cuaca. Kemudian, sejak kemarin itu menjadi dua pesawat," kata Faisal di lokasi longsor, Rabu (19/11).

Baca juga: "Saya Akan Tunggu Sampai Anak Saya Ditemukan" Kisah Seorang Ayah di Lokasi Longsor Majenang Cilacap

Menurut Faisal, operasi modifikasi cuaca ini bertujuan untuk mengurangi hujan di sekitar Cilacap, termasuk wilayah bencana longsor di Banjarnegara dan kawasan sekitarnya.

"Untuk efisiensinya, kita mengurangi hujan itu 30 persen sampai 50 persen," ujar Faisal.

Prioritas utama modifikasi cuaca adalah lokasi penyelamatan dan pencarian korban. Langkah ini diharapkan membuat pekerjaan tim SAR dan BNPB menjadi lebih efektif.

"Kami fokuskan untuk lokasi-lokasi yang dilakukan penyelamatan korban atau pencarian korban, sehingga nantinya kerja dari tim SAR dan BNPB juga lebih ringan karena cuacanya kita modifikasi agar tidak terlalu banyak hujan di daerah terjadinya bencana," jelas Faisal.

Operasi modifikasi cuaca akan terus berlanjut dan dilakukan sesuai kondisi di lapangan. Koordinasi dilakukan secara intensif dengan BNPB.

"Pelaksanaannya akan disesuaikan dengan kebutuhan. Kami bekerja sama dengan BNPB dari awal hingga akhir," ujar Faisal. (Rayka Diah Setianingrum/Achiar M Permana)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved