Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kisah Ajaib Alfatih Korban Selamat Ambruknya Ponpes Al-Khoziny, 3 Hari Tertidur di Bawah Reruntuhan

Gubernur Jawa Timur, (Jatim) Khofifah Indar Parawansa, sampai takjub dengan kisah Alfatih Cakra Buana

Penulis: Msi | Editor: muslimah
Tribun Jatim/Yusron Naufal
KORBAN SELAMAT - Alfatih Cakra Buana, santri Pondok Pesantren Al-Khoziny yang selamat dari reruntuhan kini menjalani perawatan di RSUD Notopuro Sidoarjo, Kamis (2/10/2025). Dan foto ilustrasi petugas gabungan melakukan proses evakuasi korban (kanan)  

TRIBUNJATENG.COM, SIDOARJO -  Gubernur Jawa Timur, (Jatim) Khofifah Indar Parawansa, sampai takjub dengan kisah Alfatih Cakra Buana

Dia adalah korban selamat ambruknya Musala Pondok Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo

Alfatih tak mengalami luka serius.

Bahkan, selama tiga hari di bawah reruntuhan, ia tertidur dan bermimpi.

Tentu saja rasa syukur tak henti-hentinya diucapkan Abdul Hannan, ayah Alfatih.

Bahkan ia merasa mendapat keajaiban karena rupanya Alfatih tertidur pulas selama berada di dalam puing reruntuhan sekitar tiga hari. 

Baca juga: Perjuangan Heroik Rafi Santri Ponpes Al Khoziny, Meninggal Setelah Selamatkan 2 Temannya

Peristiwa ambruknya Musala itu terjadi pada Senin (29/9/2025) sore.

Alfatih baru berhasil dievakuasi pada Rabu (1/10/2025) sore. 

Jika dihitung Alfatih berada sekitar tiga hari di dalam puing reruntuhan bangunan. 

"Alhamdulillah, Alhamdulillah," ucap warga Bangkalan ini di RSUD Notopuro Sidoarjo, Kamis (2/10/2025). 

Pada saat dievakuasi, Alfatih tak mengalami luka serius, hanya lecet.

Dalam ceritanya, remaja 14 tahun itu merasa tidur. Ia bahkan tak mengingat pasti kejadian ini. 

Alfatih hanya mengingat bahwa sebelum gedung itu ambruk sempat terdengar suara gemuruh seperti gempa. 

Begitu gedung itu rubuh, Alfatih sempat berlari untuk keluar gedung. Namun ia tak berhasil dan pingsan. 

Saat bangun, Alfatih sudah tak bisa melihat apa-apa alias gelap gulita.

Namun, Alfatih masih sempat berkomunikasi dengan teman di sebelahnya dalam posisi sama-sama terjebak. 

"Setelah itu saya tidur dan tidak ingat lagi. Saya sempat mimpi minum lewat selang. Mimpi tapi kayak asli rasanya," kata Alfatih saat bercerita diatas tempat tidur tempat ia di rawat di RSUD Notopuro Sidoarjo

Dalam tidurnya selama tiga hari itu, Alfatih merasa mimpi berkeliling ke sejumlah tempat. 

Namun, ia tak mengingat rinci. Ia hanya ingat, berkeliling menggunakan transportasi pickup. 

Di dalam reruntuhan itu, Alfatih sebenarnya tertimpa gundukan pasir dan seng. 

Namun komponen inilah yang menyelamatkan posisi Alfatih dari puing-puing bangunan. 

Alfatih baru sadar saat ada bunyi suara petugas tengah menggetok puing-puing. 

Semula, ia mengira itu suara tukang sedang menggarap bangunan. Namun rupanya itu adalah petugas yang berupaya untuk menyelamatkan Alfatih. 

"Terus saya tanya apakah sudah bisa keluar, akhirnya saya bisa keluar dengan merangkak," ucap Alfatih. 

Alfatih ini sempat dikunjungi langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Kamis sore. Khofifah berulang kali nampak takjub dengan cerita ini. 

Sesekali Alfatih bercerita kepada Khofifah mengenai apa yang terjadi selama tiga hari.

Khofifah membalas dengan memberikan motivasi kepada Alfatih. 

Dalam kesempatan ini, Khofifah berkeliling ke sejumlah pasien yang masih dirawat. 

"Alfatih merasa tertidur aja selama tiga hari, dan terasa ada yang ketuk-ketuk disangka tukang. Setelah dievakuasi baru dia tahu bahwa ini ada gedung yang rubuh," ucap Khofifah di RSUD Notopuro Sidoarjo. (Surya.co.id)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved