630 Siswa SMAN 1 Cimarga Mogok Sekolah, Buntut Kepsek Tampar Siswa yang Merokok
Kasus Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, tampar salah satu siswa gegara ketahuan merokok berbuntut panjang
Kendati begituk ia berharap peristiwa ini bisa menjadi pembelajaran, agar lebih berhati-hati dan menjaga komunikasi antara guru, siswa dan orang tua.
"Kami di sekolah berupaya membentuk karakter anak, bukan merusak. Kalau ada kekeliruan dalam cara saya menegur, tentu akan saya evaluasi," pungkasnya.
Sebelumnya, siswa bernisial ILP (17) diketahui duduk di bangku kelas XII mengaku kejadian tersebut berawal saat dirinya ketahuan merokok di belakang warung yang berada di dekat sekolah.
Saat itu ia mengaku rokok tersebut langsung dibuangnya.
"Saya kaget waktu ketemu kepsek. Rokok langsung saya buang, tapi disuruh nyari lagi sama kepala sekolah,” jelasnya melalui sambungan telepon, Sabtu (11/10/2025), dikutip Tribunbanten.com
"Enggak ketemu-ketemu, lalu kepsek bilang saya bohong.” sambungnya.
Namun setelah itu ia mengaku dimarah hingga dianiaya oleh kepsek tersebut.
"Terus beliau marah, nendang saya di bagian punggung, terus nampol saya di pipi kanan,” sambungnya.
Ia mengaku tidak hanya mengalami kekerasan fisik, tetapi juga mendapat makian dengan kata-kata kasar saat peristiwa itu terjadi.
“Kepsek bilang goblok, anjing, terus nyuruh saya nyari rokok lagi, padahal udah enggak ada,” ujarnya.
Setelah itu, ILP kemudian dibawa ke ruang sekolah dan kembali dimarahi di hadapan beberapa guru.
“Beliau masih marah-marah, bilang kami enggak menghargai, dan katanya baru pertama kali marah sampai seperti itu,” katanya.
Orang Tua Tak Terima
Sermentara, melihat anaknya dianiaya kepsek, orang tua korban Tri Indah Alesti tak terima.
Terlebih, dirinya telah membawa kasus itu ke ranah hukum.
"Saya sebagai orang tua jelas sakit hati dan tidak terima anak saya ditempeleng dan ditendang di sekolah,” ujarnya melalui sambungan telepon.
“Kami sekeluarga sudah menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan masalah ini,” sambungnya.
Lebih lanjut, Tri juga meminta kepada Dinas Pendidikan Provinsi Banten agar segera mengambil tindakan tegas terhadap kepsek tersebut.
“Harapan saya, kepala sekolah itu diberhentikan. Kalau masih menjabat, anak saya bisa trauma dan takut masuk sekolah,” tegasnya.
Perundungan SMP 1 Geyer Grobogan, Mendikdasmen Soroti Minimnya Pengawasan Guru |
![]() |
---|
Hilang di Mal Jakarta, Motor Harley Davidson Ditemukan di Mal Bekasi |
![]() |
---|
Harga Emas Antam Semarang Hari Ini Selasa 14 Oktober 2025 Naik Rp 29.000 Per Gram |
![]() |
---|
Waketum KONI Pusat: PON Beladiri Kudus Jadi Pondasi Siapkan Atlet Menuju Olimpiade & SEA Games 2025 |
![]() |
---|
Tagih Utang Dibayar Sabu, Pria Manahan Solo Ditangkap Polisi saat Edarkan Narkoba |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.