58 Persen Pelanggan Sudah Digital, PDAM Tirta Kajen Perluas Kanal Pembayaran Modern

TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Perumda Air Minum Tirta Kajen (PDAM) Kabupaten Pekalongan terus mempercepat, transformasi digital dalam layanan pembayaran tagihan air.

Hingga saat ini, tercatat 58 persen pelanggan telah beralih memanfaatkan pembayaran digital melalui berbagai platform, seiring upaya perusahaan memperluas kanal transaksi modern agar lebih mudah, cepat, dan aman.

Direktur Perumda Air Minum Tirta Kajen, Nur Wachid, menyampaikan bahwa digitalisasi pembayaran menjadi prioritas dalam meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat.

Menurutnya, kemudahan transaksi tanpa batas tempat dan waktu merupakan kebutuhan yang kini semakin mendesak bagi pelanggan.

"Kami bermaksud, memberikan kemudahan pelayanan kepada pelanggan dalam melakukan transaksi pembayaran yang dapat dilakukan di mana pun dan kapan pun," ujarnya, Minggu (9/11/2025).

Baca juga: Banjir Rob Rendam Enam Dusun di Kampunglaut, BPBD Cilacap Imbau Warga Tetap Siaga

Dalam memperluas akses pembayaran, PDAM Tirta Kajen telah menggandeng berbagai mitra perbankan, layanan digital, serta gerai ritel. Saat ini, pelanggan dapat melakukan pembayaran melalui:

Perbankan : Bank Jateng, BNI, Bank Mandiri

Layanan Pos & Kios : Pos Indonesia, Kios Bank

Platform Lokal : Teleanjar, Indo Pratama Network

Marketplace & E-Commerce : Shopee, Bukalapak, Lazada

Dompet Digital: Dana, OVO, GoPay, LinkAja

Gerai Ritel: Alfamart, Indomaret

"Keberagaman kanal ini memberikan fleksibilitas bagi pelanggan untuk memilih metode yang paling sesuai dengan kebiasaan dan kebutuhan mereka," ucapnya.

Meski tingkat penggunaan layanan digital terus meningkat, PDAM mencatat sekitar 42 persen pelanggan masih memilih pembayaran manual.

Kelompok ini umumnya, didominasi oleh pelanggan lanjut usia atau mereka yang merasa lebih nyaman bertemu langsung dengan petugas.

"Rata-rata, karena rasa kepercayaan ketika pembayaran dilakukan langsung bertemu petugas, serta keterbatasan terhadap pembayaran elektronik, terutama pada pelanggan usia lanjut," jelas Nur Wachid.

Pihaknya menargetkan, peningkatan signifikan dalam penggunaan pembayaran digital sebagai bagian dari modernisasi layanan publik, serta efisiensi administrasi.

Perusahaan juga akan, terus melakukan sosialisasi dan edukasi agar pelanggan memahami manfaat transaksi digital yang lebih cepat dan minim risiko.

"Harapan kami, pelanggan semakin terbantu dengan kemudahan ini, sehingga pembayaran bisa lebih cepat, aman, dan tidak terbatas waktu serta lokasi," tutupnya.

Dengan perluasan kanal pembayaran serta edukasi berkelanjutan, Wachid optimistis jumlah pelanggan digital akan terus bertambah dan memberi dampak positif bagi peningkatan kualitas layanan air minum di Kabupaten Pekalongan. (Dro)