Berita Batang
TP PKK Batang Cetak Kader Paralegal, Siap Jadi Pelindung Korban KDRT
Tim Penggerak PKK Batang menggelar pelatihan paralegal, membekali kader terpilih dengan ilmu hukum dasar dan kepekaan sosial, Rabu (27/8/2025).
Penulis: dina indriani | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Di balik senyum ramah kader PKK, kini tersimpan keberanian baru, yakni membela korban Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT).
Tim Penggerak PKK Batang menggelar pelatihan paralegal, membekali kader terpilih dengan ilmu hukum dasar dan kepekaan sosial, Rabu (27/8/2025).
Bertempat di Aula Bupati Batang, pelatihan ini diikuti kader dari 15 kecamatan.
Baca juga: Naga Meliuk Gagah Lewati Ribuan Penonton Karnaval Kemerdekaan di Batang, Total Ada 85 Penampil
Baca juga: Siap-siap Coding dan AI Masuk Kurikulum SD-SMP di Batang, Siswa Bakal Sering Bikin Proyek Digital
Mereka bukan sembarang peserta, melainkan dipilih karena ketegasan, kepedulian, serta semangat untuk menjadi garda terdepan perlindungan perempuan dan anak.
Ketua TP PKK Batang, Faelasufa Faiz Kurniawan menegaskan, pelatihan ini bukan untuk mencetak pengacara, tetapi membentuk kader yang peka, tanggap, dan tahu jalur hukum yang tepat saat mendampingi korban.
"Kami ingin kader PKK tidak hanya jadi pendengar gosip, tetapi menjadi penggerak yang mendekati korban, mencari informasi, dan membantu secara nyata,” ujarnya.
Materi pelatihan mencakup perbedaan hukuman bagi pelaku kekerasan terhadap anak dan istri, proses pelaporan, hingga rujukan ke lembaga seperti BKKBN, kepolisian, dan LBH.
Metode pembelajaran dibuat interaktif agar mudah dipahami dan tidak membosankan.
Faelasufa berharap, kader yang dilatih mampu mencatat ilmu dengan baik dan menggunakannya untuk menyelamatkan nyawa orang lain.
“Kami tidak butuh penonton, tapi butuh pelindung,” tegasnya.
Anggota TP PKK Jawa Tengah, Muslikah Setiasih turut hadir dan menyampaikan bahwa kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Jawa Tengah masih tinggi, bahkan disebut sebagai fenomena gunung es.
Data per Mei 2025 mencatat 317 korban perempuan dan 443 anak.
Dengan kasus terbanyak berupa kekerasan seksual dan KDRT fisik.
Kota Semarang menjadi wilayah dengan angka tertinggi.
Pelatihan paralegal ini merupakan angkatan ketiga setelah dua angkatan sebelumnya digelar di Semarang.
Naga Meliuk Gagah Lewati Ribuan Penonton Karnaval Kemerdekaan di Batang, Total Ada 85 Penampil |
![]() |
---|
Ingatkan Bahaya Cacingan, Dokter Anak Tan Evi : Jangan BAB Sembarangan, Jaga Sanitasi |
![]() |
---|
Sekolah Rakyat Tertunda di Batang, 2 Lokasi Belum Penuhi Syarat Teknis PUPR |
![]() |
---|
Siap-siap Coding dan AI Masuk Kurikulum SD-SMP di Batang, Siswa Bakal Sering Bikin Proyek Digital |
![]() |
---|
Penonton Bersorak, Ogoh-ogoh Naga Bersayap Diarak di Karnaval Batang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.