Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Batang

Rencanakan Skema Baru PJU di Batang, Target 90 Persen Wilayah Terang Awal 2027  

Pemerintah Kabupaten Batang menyiapkan terobosan besar dalam layanan penerangan jalan, melalui skema kerja sama dengan badan usaha.

Penulis: dina indriani | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG / DINA INDRIANI
SOSIALISASI PJU - Sosialisasi dan Konsultasi Publik  rencana proyek kerjasama pemerintah dengan Badan Usaha Alat Penerangan Jalan di Aula Kantor Bupati Batang, Jumat (14/11/2025). Bupati Batang, M. Faiz Kurniawan, menyampaikan bahwa proyek ini tidak hanya melibatkan pemerintah daerah, tetapi juga didampingi sejumlah kementerian dan lembaga, mulai dari Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, hingga Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. 

TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Pemerintah Kabupaten Batang menyiapkan terobosan besar dalam layanan penerangan jalan.

Melalui skema kerja sama dengan badan usaha, Pemkab menargetkan 11 ribu titik lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) terpasang dan menyala penuh pada awal 2027.  

Baca juga: Sambang Desa, Bupati Batang M Faiz: Tanah Subur Blado Harus Jadi Lumbung Tani dan Peternakan Sapi  

Bupati Batang, M. Faiz Kurniawan, menyampaikan bahwa proyek ini tidak hanya melibatkan pemerintah daerah, tetapi juga didampingi sejumlah kementerian dan lembaga, mulai dari Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, hingga Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.  

“Dengan pola ini, sekitar 90 persen wilayah Batang akan terang benderang. Semua lampu ditargetkan beroperasi pada 2027,” ujar Faiz saat sosialisasi di Aula Bupati Batang, Jumat (14/11/2025) sore.

Faiz menyebut, Pemkab tidak perlu mengeluarkan belanja modal untuk membeli lampu maupun tiang. 

Pemerintah daerah hanya membayar layanan pencahayaan setelah lampu berfungsi.  

Saat ini, Pemkab menghabiskan Rp22,5 miliar per tahun untuk listrik 4.000 titik lampu.

Dengan skema baru, biaya diperkirakan turun menjadi Rp15 miliar untuk cakupan yang jauh lebih luas.

“Ada efisiensi sekitar Rp 7 miliar sekaligus peningkatan kualitas layanan,” jelasnya.  

Selain penghematan, Pemkab juga memproyeksikan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari tumbuhnya aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat berkat penerangan yang lebih baik.  

Faiz membandingkan, pola lama membutuhkan biaya besar di awal dan pemasangan bertahap melalui APBD, sehingga bisa memakan waktu hingga 25 tahun.

“Dengan kerja sama ini, proses lebih cepat. Target kita, 11 ribu lampu rampung pada 2027,” ujarnya.  

Prioritas pemasangan akan difokuskan pada jalan kabupaten dan lingkungan, sementara ruas jalan provinsi dan nasional akan dikoordinasikan lebih lanjut.  

Tahapan dimulai dari sosialisasi dan public hearing, dilanjutkan persetujuan Bappenas, Kemendagri, dan Kemenkeu. 

Market sounding ditargetkan selesai Juli 2025, lalu masuk tahap desain dan konstruksi selama 6–8 bulan.  

Baca juga: HUT Ke-54 Korpri, Wabup Batang Suyono: ASN Sehat dan Berintegritas Jadi Teladan Generasi Muda

Proyek ini juga akan dijamin oleh PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) agar kerja sama berjalan sesuai kesepakatan.

Faiz menambahkan, proyek serupa sudah berjalan di Madiun, Denpasar, dan Bandung.

Untuk Jawa Tengah, Batang menjadi daerah pertama yang mengadopsi skema ini. (din)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved