Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

TBC di Kudus Tembus 2.132 Kasus, Dinkes Berupaya Melakukan Pencegahan

Jumlah penderita Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Kudus menunjukkan tren penurunan sepanjang 2025.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG/Rifqi Gozali
ANGKA KEMATIAN IBU - Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Nuryanto menjelaskan perihal angka kematian ibu. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Jumlah penderita Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Kudus menunjukkan tren penurunan sepanjang 2025.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, hingga Agustus 2025 tercatat 2.132 kasus.

Angka ini lebih rendah dibanding prediksi tahun berjalan yang diperkirakan mencapai 2.643 kasus.

Baca juga: Pemprov Jateng Tekankan Upaya Kolaboratif Untuk Wujudkan Zero TBC pada 2030

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kudus Nuryanto mengatakan, angka penderita TBC yang ada saat ini juga lebih kecil jika dibandingkan dengan kasus sepanjang 2024 yaitu sebanyak 3.093 kasus.

Dengan adanya penurunan ini, dia menilai ada perkembangan positif dalam penanggulangan penyakit menular tersebut.

Menurutnya, selain terjadinya penurunan jumlah kasus, upaya pengobatan TBC juga dinilai maksimal.

Sebab dari seluruh jumlah kasus sampai Agustus 2025, cakupan temuan kasus TBC di Kudus mencapai 80,6 persen. 

Sementara tingkat keberhasilan pengobatannya mencapai 92 persen.

“Ini cukup menggembirakan, meskipun upaya pencegahan dan penanganan dini tetap harus diperkuat,” kata Nuryanto, Minggu (14/9/2025).

Keberadaan TBC sebagai penyakit bisa dideteksi lebih awal.

Menurut Nuryanto, TBC bisa diketahui melalui gejala batuk disertai dahak selama lebih dari dua pekan. 

Selain itu juga terdapat penurunan nafsu makan, berat badan yang terus turun, dan demam.

“Kalau sudah ada gejala ini segera diperiksakan ke dokter. Deteksi dini diharapkan mampu mempercepat proses pengobatan dan mencegah penularan,” katanya.

Untuk memperkuat upaya pencegahan, Dinkes Kudus melakukan sejumlah strategi.

Di antaranya yaitu dengan melengkapi sarana pendukung Tes Cepat Molekuler (TCM), memastikan ketersediaan logistik kesehatan, sampai rutin melakukan evaluasi program penanganan TBC.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved