Berita Nasional
TERUNGKAP, Inilah Peran 2 Sosok Prajurit Kopassus dalam Kasus Penculikan Ilham Kacab Bank BUMN
Dua sosok prajurit Kopassus TNI AD ternyata terlibat dalam penculikan dan pembunuhan terhadap Ilham Pradipta, Kacab bank BUMN di Jakarta.
Penulis: Dse | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA – Teka-teki drama penculikan dan pembunuhan terhadap Muhamad Ilham Pradipta, Kacab bank BUMN di Jakarta mulai terungkap.
Tak disangka-sangka, dua prajurit Kopassus TNI AD terlibat dalam kasus yang menyebabkan kematian Ilham itu.
Seperti yang pernah terungkap sebelumnya, ada indikasi keterlibatan anggota TNI terlibat dalam kasus tersebut.
Baca juga: TERUNGKAP, Inilah Sosok Kopda FH dan Perannya dalam Kasus Kematian Ilham Kacab Bank BUMN
Indikasi itu pun ternyata benar, bahkan tak hanya sosok Kopda FH.
Kopda FH ternyata bukan tangan pertama.
Dia diajak oleh Serka N, rekan Kopda FH yang masih dalam satu kesatuan.
Terkait kasus tersebut, saat ini pihak kepolisian pun masih memburu satu tersangka lagi yang masih buron.
Pelaku yang dimaksud itu adalah EG alias B, yang disebut-sebut masuk klaster pengintai.
Dari seluruh rangkaian pemeriksaan, total ada 17 tersangka yang dibagi menjadi empat klaster hingga saat ini.
Kronologi Keterlibatan Prajurit Kopassus
Polisi Militer Kodam Jaya mengungkap keterlibatan dua prajurit Kopassus TNI AD dalam kasus penculikan dan pembunuhan Kacab bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta (37).
Komandan Polisi Militer Kodam Jaya, Kolonel Cpm Donny Agus Priyanto pun membeberkan kronologi keterlibatan dua prajurit tersebut.
Untuk diketahui, Ilham ditemukan tewas di Bekasi Jawa Barat pada Kamis (21/8/2025).
JP, salah satu tersangka menawarkan pekerjaan penculikan kepada prajurit Kopassus Serka N pada 17 Agustus 2025.
Tawaran tersebut dilakukan agar korban dihadapkan kepada atasan JP, yakni Dwi Hartono.
Pada 18 Agustus 2025, Serka N lantas menghubungi Kopda FH, prajurit Kopassus lainnya untuk dimintai bantuan.
Keduanya bertemu JP di sebuah kafe di Jakarta Timur.
Lokasi pekerjaan, penculikan, beserta imbalannya dijelaskan di kafe tersebut.
“Pada saat itu, saudara JP sudah berada di kafe."
"Jadi, mereka sudah ada bertiga berdasarkan hasil pemeriksaan saksi,” kata Kolonel Cpm Donny, Selasa (16/9/2025).

Pada 19 Agustus 2025 sekira pukul 09.30, Serka N menghubungi Kopda FH.
Dia bertanya apakah Kopda FH bersedia atau tidak menjalani pekerjaan ini.
Kopda FH menyatakan kesediaannya ikut serta.
Dia bertugas menyiapkan tim penculikan.
“Kopda F meminta uang operasional sebanyak Rp5 juta dan pada saat itu disanggupi oleh Serka N."
"Uang tersebut dari pemberian saudara JP,” ungkap Kolonel Cpm Donny.
Keesokan harinya atau pada 20 Agustus 2025, JP memberikan uang Rp95 juta kepada Serka N di sebuah bank swasta di Jakarta Timur.
“Setelah diterima Serka N, uang tersebut dibawa dan diberikan kepada Kopda F di sebuah kafe wilayah Rawamangun,” ucap Kolonel Cpm Donny.
Baca juga: Kisah Pelarian RS dalam Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Rumah di Nyatnyono Semarang Jadi Saksi
Kopda FH kemudian menghubungi tersangka Eras (EW) untuk mengatur eksekusi.
Kemudian Eras bersama empat rekannya datang ke kafe di Rawamangun menggunakan Toyota Avanza putih.
Pada pukul 13.45, JP memberitahu FH bahwa Ilham berada di Lotte Mart Pasar Rebo, Jakarta Timur.
FH kemudian menuju lokasi penculikan.
Sekira pukul 16.30, EW dan seorang pelaku lain menyergap korban di area parkir supermarket tersebut.
Ilham dipaksa masuk ke mobil Avanza putih.
“Pada saat kejadian tersebut, Kopda F berada di lokasi parkir."
"Namun Kopda F tidak ada di satu kendaraan yang sama,” tambah dia.
Setelah penculikan, Kopda FH menghubungi JP untuk menanyakan tim yang akan menjemput Ilham.
Dia sempat mengancam JP, apabila tim tidak datang, korban akan diturunkan.
“Kemudian saudara EW (Eras) mengirimkan share location kepada Kopda F dan meneruskannya kepada JP, sehingga mereka bertemu di bawah flyover daerah Kemayoran,” ucap Kolonel Cpm Donny.
Pada pukul 19.45 di Kemayoran, korban dipindahkan ke Toyota Fortuner hitam yang ditumpangi Serka N, JP, dan MU.
Dalam perjalanan, Ilham yang sudah terikat lakban sempat melakukan perlawanan.
“Pada saat itu Serka N ikut memegangi korban, menahan dada korban agar tidak berontak,” kata Kolonel Cpm Donny.
Namun ternyata tim penjemput yang dijanjikan tidak pernah datang.
Karena korban terus melawan dan kondisinya makin lemah, mobil Fortuner akhirnya berhenti di area persawahan di Bekasi.
Di tempat itu, korban diturunkan dan ditinggalkan.
Baca juga: TERUNGKAP, Ini Peran Sosok RS dalam Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Ditangkap di Nyatnyono Semarang
Motif penculikan
Terpisah, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra menambahkan, motif penculikan ini adalah upaya memindahkan dana dari rekening dormant ke rekening penampungan atas nama pelaku Candy alias Ken.
Penculikan ini didalangi pelaku dengan tujuan memindahkan beberapa rekening dormant ke rekening penampung secara paksa dengan kekerasan dan ancaman.
Setelah berhasil, korban rencananya akan dilepaskan.
Kasubdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim menjelaskan, salah satu pelaku intelektual, Candy alias Ken (41), memiliki data beberapa rekening dormant.
Ken memerintahkan timnya untuk mencari Kacab bank BUMN yang bisa diajak bersekongkol.
“Korban ini dipilih secara acak,” kata AKBP Abdul Rahim, Selasa (16/9/2025).
Pencarian acak ini bermula saat Candy alias Ken memerintahkan orang-orangnya untuk mencari Kacab sebuah bank BUMN untuk bersekongkol.
Namun setelah satu bulan, tidak membuahkan hasil.
“Suatu ketika, dari orang-orangnya Ken ini di lapangan mendapatkan kartu nama tersebut,” ucap AKBP Abdul Rahim.
Kartu nama itu kemudian diserahkan kepada Dwi Hartono (DH), salah satu pelaku dalam klaster aktor intelektual.
Namun, Dwi Hartono tak menemukan alamat rumah Ilham.
Dia akhirnya mengintai Ilham di kantor korban di Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
“Dari tengah malam, tim membuntuti korban dan menunggu di depan kantornya sebelum melakukan aksi,” jelas AKBP Abdul Rahim.

Baca juga: FAKTA TERBARU, 4 Eksekutor Penculik dan Pembunuh Kacab Bank BUMN Sudah Terima DP Rp50 Juta
Dalam kasus ini, pemindahan dana dari rekening dormant ke rekening penampung belum terjadi.
Sebab korban sudah dalam kondisi lemas ketika dianiaya sebanyak dua kali di dalam mobil berbeda.
Karena tim penjemput yang dijanjikan tidak datang, korban akhirnya dibuang di area persawahan di Bekasi dalam kondisi lemas.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra menambahkan, hasil visum sementara menunjukkan korban tewas akibat tekanan benda tumpul di leher yang menekan saluran pernapasan dan pembuluh nadi besar hingga menyebabkan mati lemas.
“Hasil tersebut belum final karena masih menunggu pemeriksaan toksikologi,” ungkap Kombes Pol Wira.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim menegaskan, penganiayaan terhadap korban terjadi di dua kendaraan berbeda, yakni Avanza putih dan Fortuner hitam.
Awalnya korban direncanakan dibawa ke sebuah safe house, tetapi lokasi itu sudah disewa pihak lain.
Ilham lantas ditemukan tewas di area persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Kamis (21/8/2025) sekira pukul 05.30.
Jasadnya pertama kali dilihat seorang warga yang sedang menggembala sapi.
Saat ditemukan, tubuh korban dalam kondisi tangan dan kaki terikat, mata dilakban, serta penuh luka lebam.
Rekaman CCTV memperlihatkan detik-detik penculikan di parkiran Lotte Mart Pasar Rebo.
Korban yang mengenakan batik cokelat sempat melawan, tetapi dipaksa masuk ke mobil Avanza putih dan dibawa kabur.
Dalam kasus ini, polisi menetapkan 15 tersangka, tak termasuk dua prajurit Kopassus TNI AD. (*)
Sumber Kompas.com
kopassus
Kacab Bank BUMN
penculikan
mohamad Ilham Pradipta
pembunuhan
Kolonel Cpm Donny Agus Priyanto
Polda Metro Jaya
tribunjateng.com
DIY Siapkan Penilaian Kepatuhan HAM Bersama OHANA dan Dinsos |
![]() |
---|
"Kabinet Persatuan" Sebutan Cak Munir untuk Pengurus PWI Pusat 2025-2030, Berikut Daftar Lengkapnya |
![]() |
---|
ASN Kemenham Jateng Ikuti Apel Bersama, Wamenko Kumhamimipas Tegaskan Netralitas dan Profesionalitas |
![]() |
---|
Rebut Apresiasi Rp100 Juta! Tanoto Foundation Ajak Jurnalis Ikut Beasiswa Liputan Pendidikan |
![]() |
---|
Sosok Suliswanto Orang Pertama Temukan Potongan Tubuh Wanita Korban Mutilasi yang Dibuang di Pacet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.