Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Anak Polisi Pukuli Guru di Hadapan Ayahnya, Berawal Dihukum karena Bolos Sekolah

Siswa berinisial MR (17), memukuli gurunya, Mauluddin. Aksi kekerasan ini dilakukan MR di depan ayahnya yang seorang polisi.

via Intisari
ILUSTRASI PEMUKULAN: Aksi pemukulan terjadi di ruang Bimbingan Konseling (BK) SMAN 1 Sinjai, Sulawesi Selatan, pada Selasa (16/9/2025). Siswa berinisial MR (17), memukuli gurunya, Mauluddin. (via Intisari) 

TRIBUNJATENG.COM, SINJAI – Aksi pemukulan terjadi di ruang Bimbingan Konseling (BK) SMAN 1 Sinjai, Sulawesi Selatan, pada Selasa (16/9/2025). 

Siswa berinisial MR (17), memukuli gurunya, Mauluddin.

Aksi kekerasan ini dilakukan MR di depan ayahnya yang seorang polisi.

Baca juga: Sepasang Pelajar Terekam Lakukan Aksi Tak Senonoh di Minimarket, Videonya Viral

MR melakukan tindakan tidak terpuji tersebut karena tersulut emosi karena perlakuan guru terhadap dirinya.

Insiden ini dipicu saat MR dihukum karena bolos sekolah pada Senin (15/9/2025). 

Sebagai sanksi, tas miliknya disita oleh Mauluddin saat jam pelajaran berlangsung.

“Saya emosi, karena tas saya diambil,” ujar MR seperti dikutip KOMPAS.com dari Tribun Timur, Kamis (18/9/2025).

Sekitar pukul 15.00 WITA, MR menghubungi Mauluddin untuk mengambil kembali tasnya, namun Mauluddin mengatakan telah pulang bersama kepala sekolah.

Namun satu jam kemudian, saat MR datang ke sekolah untuk mengikuti latihan futsal, ia melihat kepala sekolah masih berada di lokasi.

“Katanya sudah pulang, pas saya ke sekolah latihan futsal masih ada kepala sekolah,” kata MR.

Tas Rusak dan Hukuman Tambahan Memicu Amarah

Tas MR akhirnya dikembalikan keesokan harinya, Selasa (16/9/2025) di ruang BK.

Namun, MR menilai tas tersebut dalam kondisi rusak.

“Saya baru sadar tas rusak saat berjalan dan buku saya jatuh,” jelas dia.

Tak hanya itu, MR mengaku sebelumnya juga mendapat hukuman berdiri di gerbang sekolah selama 40 menit dari Mauluddin.

“Saya dihukum berdiri sekitar 40 menit,” ujar MR.

Atas dasar itulah, MR nekat menganiaya gurunya di ruang BK.

Menurut keterangan guru BK, Nurafiah, kejadian pemukulan terjadi secara tiba-tiba saat Mauluddin baru masuk ke ruang BK.

“Orang tua siswa ini tidak bergerak. Tidak ada respons yang dilakukan saat anaknya pukul Pak Mauluddin,” ujar Nurafiah.

Saat kejadian, Aiptu Rajamuddin, ayah MR yang juga anggota Sat Lantas Polres Sinjai, berada di dalam ruangan dengan jarak hanya sekitar dua meter dari lokasi pemukulan.

Korban hanya menutupi kepalanya dengan tangan saat menerima pukulan berkali-kali.

MR baru berhenti setelah dilerai orang tua siswa lain.

Namun, pernyataan itu dibantah oleh Aiptu Rajamuddin, yang mengatakan dirinya tidak tinggal diam.

“Saya berdiri dan melerai. Saya juga memarahi anak saya dan menyuruhnya minta maaf,” katanya.

Guru Luka Serius, Siswa Dikeluarkan dari Sekolah

Akibat pemukulan, guru Mauluddin mengalami luka terbuka di bagian hidung dan lebam di punggung.

"Kami sudah rapat dan memutuskan MR dikeluarkan dari sekolah. Keputusan ini untuk memberi efek jera,” tegas Kepala SMAN 1 Sinjai, Muh Suardi.

Mauluddin sendiri belum kembali mengajar karena kondisi fisiknya belum stabil.

Kasus ini kini ditangani oleh pihak kepolisian.

Proses hukum masih berjalan di bawah koordinasi Kanit PPA Sat Reskrim Polres Sinjai, Ipda Andi Aliyas.

“Kami sudah memeriksa korban dan masih menunggu pendampingan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan KB Sinjai untuk memeriksa MR,” jelas Andi Aliyas. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Siswa SMAN 1 Sinjai Pukul Guru di Hadapan Ayah yang Polisi, Apa Penyebabnya? "

Baca juga: Pelajar SMA di Magelang Diduga Dianiaya Polisi, Dipaksa Ngaku Ikut Demo

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved