Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Detik-detik Evakuasi 6 Mahasiswa UIN Walisongo yang Hanyut, Terkendala Hujan dan Medan Bebatuan

Detik-detik Evakuasi 6 Mahasiswa UIN Walisongo yang Hanyut, Terkendala Hujan dan Medan Bebatuan

Editor: Awaliyah P
YOUTUBE
SEMPAT TERKENDALA - Evakuasi 6 mahasiswa UIN Walisongo yang hanyut di Kendal sempat terkendala medan dan cuaca. Kini seluruh mahasiwa yang hanyut sudah berhasil ditemukan. 

Detik-detik Evakuasi 6 Mahasiswa UIN Walisongo yang Hanyut, Terkendala Hujan dan Medan Bebatuan

TRIBUNJATENG.COM - Suasana posko evakuasi mahasiswa UIN Walisongo yang hanyut di Kendal masih dipenuhi oleh Tim SAR gabungan.

Tiga mahasiswa telah ditemukan saat pencarian hari pertama, Selasa, (4/11/2025).

Di hari kedua, dua mahasiswa kembali ditemukan.

Baca juga: Kesaksian Warga Sekitar Tempat 6 Mahasiswa KKN UIN Semarang Hanyut: di Sini Gerimis, Atas Gelap

Baca juga: Perangkat Desa Bejat dari Curugsewu Kendal, Cabuli Disabilitas Hingga Hamil

Mereka adalah Bima Pranawira dan M Jibril.

Kasi Operasi Basarnas Semarang, Moel Wahyono, mengungkap jasad Bima ditemukan pada pukul 8.12 WIB.

"Selanjutnya Timsar gabungan juga berhasil menemukan korban kedua atas nama M Jibril," kata Moel Wayono.

M Jibril diketahui ditemukan 3,5 kilometer dari lokasi kejadian awal.

"Ini posisi ditemukan kurang lebih 3,5 kilometer dari lokasi kejadian awal,"

Korban langsung dibawa ke Puskesmas Singorojo dan rumah sakit.

Per Rabu, 5 November 2025 siang sudah ada lima jenazah yang ditemukan.

Satu mahasiswa masih dalam pencarian adalah Nabila Yulian Desi Pramesti.

Tidak dipungkiri, pencarian mahasiswa yang hanyut terkendala medan yang luas serta bebatuan.

"Sehingga tim bis amelaksanakan pencarian dengan sisir darat dan di pinggir. Sebenarnya kita ingin menurunkan rafting, tapi karena medan bebatuan jadi kami maksimalkan untuk bisa jalan di dasar selama masih bisa."

Terkait kronologi, Moel menyampaikan bahwa semula ada 15 mahasiswa UIN Walisongo yang sedang bermain di aliran sungai.

"Karena ketidak tahuan, di atas ini kan di daerah Sumowono turun hujan deras, tiba-tiba air atau debit air naik."

"Enam korban ini tidak sempat menyelamatkan diri akhirnya dilaporkan hanyut," jelasnya.

Pencarian pun sempat dihentikan karena hujan.

Kemudian penemuan terakhir merupakan jasad Nabila, berhasil dievakuasi pukul 22.00 WIB.

Berikut 6 mahasiswa UIN Walisongo yang hanyut:

1. Riska Amelia

Mahasiswi Jurusan Hukum Keluarga Islam (FSH), warga Pemalang, ditemukan pada Selasa (4/11/2025) pukul 14.13.

2. Muhammad Labib Rizqi 

Mahasiswa Jurusan Hukum Keluarga Islam (FSH), warga Pekalongan, ditemukan pada Selasa (4/11/2025) pukul 15.58.

3. Syifa Nadilah

Mahasiswi Jurusan Hukum Keluarga Islam (FSH), warga Pemalang, ditemukan pada Selasa (4/11/2025) pukul 16.07.

4. Bima Pranawira

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika (FST), warga Gresik Jawa Timur, ditemukan pada Rabu (5/11/2025) pukul 08.13.

5. Muhammad Jibril Asyarofi

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika (FST), warga Jepara, ditemukan pada Rabu (5/11/2025) pukul 09.25.

6. Nabila Yulian Dessi Pramesti

Mahasiswi Jurusan Hukum Keluarga Islam (FSH), warga Bojonegoro Jawa Timur, ditemukan pada Rabu (5/11/2025) pukul 22.00.

Detik-detik Kejadian

Diberitakan sebelumnya, suasana bahagia penuh canda tawa berubah seketika menjadi mencekam begitu sungai tempat 15 mahasiswa UIN Walisongo Semarang kunjungi mengalir deras pada Selasa (4/11/2025) siang.

Tiba-tiba sungai itu berubah menjadi banjir bandang, yang bersamaan hujan deras di wilayah hulu.

Enam mahasiswa pun hanyut terbawa derasnya aliran air sungai, yang lokasinya berada di sekitar Wisata Tubing Genting, Dusun Jolinggo, Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal. Sedangkan sembilan lainnya berhasil menyelamatkan diri. 

Mendapati adanya korban hanyut, beberapa warga lantas menyisir tepian sungai, sebagian lainnya melaporkan peristiwa tersebut ke petugas terkait. Hasilnya, hingga Selasa (4/11/2025) petang, tiga mahasiswa ditemukan meninggal, sedangkan tiga lainnya belum ditemukan.

Mereka adalah mahasiswa UIN Walisongo Semarang yang sedang menjalankan program KKN sejak pertengahan Oktober 2025. Selama KKN, mereka tinggal di Posko Jolinggo Desa Getas.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunjateng.com, mereka datang ke lokasi tersebut untuk berenang atau bermain air di tepian sungai. Itu bukanlah kegiatan resmi dalam program KKN ataupun berwisata tubing.

"Kejadiannya sekira pukul 14.00. Banjir bandang di sungai tersebut memang kerap terjadi, terutama jika daerah atas hujan deras," kata Nafis Akmala, warga setempat.

"Kami tahu langit saat itu di wilayah atas gelap dan diduga sedang hujan deras," sambungnya.

Mendengar informasi ada orang hanyut, lanjutnya, seketika warga bergegas melakukan pencarian dengan menelusuri tepian sungai.

Berdasar kabar yang diperolehnya, kata Nafis, para mahasiswa itu datang ke lokasi memang dalam rangka senang-senang, bukan kegiatan resmi.

Oleh karena itu, tidak ada pengawasan dari pihak pengelola wisata. Selain itu, mereka juga tidak mengenakan pelampung. 

Sebelumnya, petugas sempat terpaksa menghentikan sementara pencarian Nabila seusai dua rekannya ditemukan pada Rabu (5/11/2025) karena aliran air di sungai sangat deras pada siang harinya.

Penghentian dilakukan lantaran kondisi cuaca di wilayah hulu diguyur hujan deras sehingga debit air di sungai yang mengalir hingga Kali Bodri Kendal semakin tinggi dan deras. 

Meskipun pencarian korban dihentikan sementara, tim SAR gabungan masih bersiaga di dua posko yakni Posko Getas dan Posko Juwiro.

Dalam keterangannya, Kepala Biro AUPK UIN Walisongo Semarang, Akhmad Fauzin menyampaikan, pihak kampus telah mengimbau kepada seluruh civitas akademika UIN Walisongo untuk melaksanakan salat ghaib dan berdoa bersama bagi para korban.

Salat ghaib pun telah berlangsung di masjid Kampus III, II, dan I UIN Walisongo Semarang.

Tak hanya itu, mulai Rabu (5/11/2025) sebelum proses perkuliahan dimulai, pihak kampus juga mengimbau seluruh pelaksanaan belajar mengajar diawali dengan doa sekira lima menit untuk mendoakan para korban.

Terkait tindaklanjut atas insiden tersebut, pihaknya juga memastikan jika seluruh mahasiswa peserta KKN telah didaftarkan dalam program asuransi jiwa.

“Yang meninggal akan mendapatkan haknya sebagai ahli waris. Peserta KKN memang semuanya sudah diasuransikan,” jelasnya.

Fauzin menyampaikan, posko KKN di lokasi kejadian sementara dihentikan dan mahasiswa yang berada di sekitar lokasi akan mendapat pendampingan psikologis.

"Untuk posko di Desa Getas, kegiatan dihentikan sementara. Mahasiswa di sana kami dampingi dengan psikolog. Untuk posko lain tetap berjalan, dengan imbauan agar lebih berhati-hati dan mematuhi protokol kegiatan lapangan,” katanya.

KKN UIN Walisongo Semarang dijadwalkan berlangsung selama 40 hari dan ini baru berjalan separuh waktu.

Fauzin menegaskan, pihaknya terus melakukan evaluasi menyeluruh atas insiden tersebut.

Pihak UIN Walisongo Semarang juga menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Kendal, relawan, hingga warga atas perhatian dan bantuan dalam penanganan musibah ini. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved