Berita Viral
Kebobrokan di SDN 021 Tarai Bangun Terungkap Imbas Guru Banting Nasi Kotak, Kepsek Diganti
Kasus oknum guru membanting nasi kotak di SD Negeri 021 Tarai Bangun berbuntut panjang, termasuk kepala sekolah dicopot dari jabatannya.
Penulis: Dse | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, RIAU - Kasus oknum guru membanting nasi kotak yang kemudian viral di media sosial, berbuntut panjang.
Dua oknum guru honorer itu telah resmi dipecat. Bahkan sang kepala sekolah pun dibebastugaskan dari jabatannya.
Pembebastugasan Aspinawati Harahap sebagai Kepala SD Negeri 021 Tarai Bangun sebenarnya tidak terkait kasus membanting nasi kotak.
Beberapa fakta terungkap saat para orangtua siswa menggelar aksi di sekolah tersebut.
Orangtua mengungkap jika sekolah tersebut kerap menarik pungutan.
Baca juga: Video Ibu Naik NMax Suruh Anak Ngemis di Jalanan Pekanbaru, Diduga Bagian Sindikat Eksploitasi
• Kisah Muhammad Diusir Istri dan Anak Karena Merawat Ibu, Dipaksa Narik Becak Saat Sakit
• Popularitas Purbaya Kalahkan Gubernur Jabar, PAN Mulai Melirik: Saya Nggak Tertarik Politik
Viral di media sosial seorang guru SD di Kabupaten Kampar, Riau, membanting nasi kotak di depan siswa.
Peristiwa itu terjadi di SD Negeri 021, Desa Tarai Bangun, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar pada Senin (10/11/2025).
Guru yang membanting nasi kotak itu bernama Yon Hendri, berstatus sebagai pengajar honorer di sekolah tersebut.
Insiden itu terjadi setelah sosialisasi perundungan yang digelar Kejari Kampar dan Disdikpora Kabupaten Kampar.
Awalnya, ratusan nasi kotak itu ditahan di dalam sebuah ruangan.
Yon lantas ingin membagikannya langsung kepada siswa di dalam kelas agar lebih tertib.
Akan tetapi. guru lain meminta agar nasi kotak itu dibagikan secepatnya. Perdebatan antar guru pun terjadi.
Yon yang terpancing emosi lantas membanting beberapa nasi kotak pemberian Disdikpora itu.
Guru lain, Reza Arya Putra yang berpihak kepada Yon juga ikut kesal. Dia kemudian mengeluarkan nasi kotak di plastik kresek dari dalam ruangan.
Kepala Disdikpora Kabupaten Kampar, Aidil menyebut, nasi kotak itu dari pihaknya.
"Nasi itu dari Disdikpora untuk sosialisasi pencegahan kekerasan," katanya seperti dilansir dari Tribunpekanbaru.com, Kamis (13/11/2025).
Aidil menuturkan, SD Negeri 021 Tarai Bangun merupakan satu-satunya sekolah di Kecamatan Tambang yang dipilih menjadi tempat sosialisasi.
Aksi guru itu memantik kekesalan orangtua siswa.
Puncaknya, orangtua siswa bersama anak-anak mereka menggelar aksi di sekolah pada Rabu (12/11/2025).
Buntut dari polemik itu, Disdikpora Kabupaten Kampar memecat dua oknum guru honorer, Yon Hendri dan Reza Arya Putra.
"Dua honorer sudah diberhentikan," katanya.
Aidil menerangkan, kedua guru itu berstatus honorer yang gajinya bersumber dari komite sekolah.
Bersamaan pemecatan dua guru honorer itu, Disdikpora juga mencopot Kepala SD Negeri 021 Tarai Bangun, Aspinawati Harahap dari jabatannya.
Pencopotan itu dilakukan karena Aspinawati dinilai arogan dan semena-mena dalam memimpin sekolah.
Baca juga: 2 Pejabat Dicopot Buntut Napi Rutan Pekanbaru Dugem dan Diduga Pesta Narkoba
• BRAK, Honda Freed Tabrak Warga Purwokerto yang Lagi Belanja Sayur, 2 Tewas 3 Luka-luka
• Fakta Baru Misteri Kematian ART di Jepara: 5 Pria Sempat Jemput Paksa Khoiriyah
Aksi Orangtua Siswa
Perbuatan dua oknum guru honorer itu lantas memantik kekesalan orangtua siswa.
Mereka bersama anak-anaknya menggelar aksi di sekolah itu pada Rabu (12/11/2025).
Kapolsek Tambang, AKP Aulia Rahman dan Kepala Desa Tarai Bangun Andra Maistar turun menenangkan aksi unjuk rasa itu.
Aksi itu berakhir dengan pertemuan untuk memfasilitasi tuntutan orangtua siswa. Massa diberi kesempatan menyampaikan aspirasi mereka.
Pertemuan itu dihadiri juga perwakilan Disdikpora Kabupaten Kampar dan Ketua Asosiasi Kepala Sekolah Dasar Kecamatan Tambang, Abdul Hamid.
Orangtua siswa awalnya mengungkap perbuatan tidak terpuji oknum guru bernama Yon Hendri. Mereka juga memprotes guru lain bernama Reza Arya Putra yang membantu Yon Hendri.
Setelah itu, massa menghujani pertemuan dengan berbagai tuntutan. Disamping tuntutan agar Kepala SD Negeri 021 Tarai Bangun, Aspinawati Harahap dicopot.
Pertemuan itu mengungkap bermacam pungutan di sekolah seperti iuran tanah timbun Rp50 ribu per orangtua.
Ada juga iuran penghijauan sekolah Rp35 ribu per anak. Selain itu ada potongan terhadap penerima Program Indonesia Pintar (PIP) sebesar Rp50 ribu.
Orangtua juga mengungkap adanya pungutan membeli buku Tes Kemampuan Akademik (TKA).
Berikutnya pembayaran uang masuk sekolah tidak transparan karena tanpa bukti kuitansi. Nominal uang masuk sekolah antara siswa juga berbeda.
Tak hanya itu, massa bahkan mengungkap praktik nepotisme. Suami dan anak kepala sekolah yang juga guru di sekolah itu kerap absen mengajar.
Keluhan orangtua siswa pun sampai ke perilaku guru ke siswa yang sering kasar serta arogan. Bahkan terkadang dengan kata-kata kotor.
Massa kemudian mengungkap ijazah siswa yang tamat pada 2025 belum dibagikan. Mereka meminta komite sekolah dirombak.
Kapolsek Aulia mencatat ada 14 tuntutan untuk ditindaklanjuti Disdikpora.
"Tuntutan orangtua siswa akan ditindaklanjuti oleh dinas setempat," katanya.
Disdikpora lantas memenuhi tuntutan orangtua siswa dengan menonaktifkan Kepsek Aspinawati. Aspinawati digantikan sementara oleh Abdul Hamid sebagai Pelaksana Harian (Plh) Kepala SD Negeri 021 Tarai Bangun. (*)
Sumber TribunPekanbaru.com dan Tribunnews.com
SD Negeri 021 Tarai Bangun
Disdikpora Kabupaten Kampar
Guru Banting Nasi Kotak
pungli
viral
Yon Hendri
Aspinawati Harahap
tribunjateng.com
Deni Setiawan
| Kisah Muhammad Diusir Istri dan Anak Karena Merawat Ibu, Dipaksa Narik Becak Saat Sakit |
|
|---|
| Sosok Indah Pertiwi, Selebgram Terseret OTT Kasus Bupati Ponorogo dan Dirut RS Harjono, Ini Perannya |
|
|---|
| Viral Sosok Dea MUA Cantik Ternyata Pria, Nama Asli Deni |
|
|---|
| Gading Marten Terseret Saat Raffi Ahmad Diburu Soal Tagihan Honor Rp250 Juta |
|
|---|
| Keluh Kesah Pencari Kerja Dapat Perusahaan Miliki Peraturan Harus Deposit Rp 1 Juta |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251113-_-Demo-Orangtua-Siswa-SDN-021-Tarai-Bangun.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.