Tribunjateng Hari ini
KNKT Investigasi Penyebab Pesawat Mendarat Darurat di Karawang
KNKT melakukan investigasi penyebab pesawat mendarat darurat di Karawang.
Penulis: Achiar M Permana | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, KARAWANG - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan investigasi penyebab pesawat jenis GA8 Airvan dengan registrasi PK-WMP mendarat di persawahan Desa Kertawaluya, Tirtamulya, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (22/11/2025).
Tim petugas KNKT melakukan pengumpulan data di pesawat milik Wise Air didampingi Direktorat Perhubungan Udara.
Hanya saja, petugas KNKT enggan memberikan keterangan soal investigasi tersebut.
Mereka meminta mengonfirmasi ke sekretariat KNKT.
Petugas menyebut bahwa kegiatan, pada Sabtu kemarin, itu untuk pengumpulan data.
Quality and Safety Manager Wise Air, Agus Nugraha Sardjani mengatakan, berdasarkan informasi yang ia terima, investigasi atau pengumpulan data KNKT telah cukup.
Namun untuk hasilnya, pihaknya menyerahkan seluruhnya kepada KNKT.
Adapun soal evakuasi pesawat, kata Agus, Wise Air menunggu keputusan pihak asuransi.
Sebab, mereka yang akan mengukur biayanya, termasuk biaya mengangkut pesawat.
Agus menyebut pihaknya telah mengirim foto dan data pesawat yang mengalami kecelakaan.
Nanti pihak asuransi yang akan menentukan cukup dengan foto atau datang langsung ke lokasi pesawat mendarat darurat.
Dari keterangan KNKT, setelah mengalami insiden, pesawat ini sudah tak layak terbang lagi.
"Dari situ tim asuransi akan menilai apakah ini diperbaiki atau istilah kita ini di-destroy atau dimusnahkan," ujarnya.
Terlebih, kata dia, pesawat berada di tengah sawah.
Jika dievakuasi ke tempat terdekat pun, sayap maupun mesin harus dilepas lebih dulu.
Tempat terdekat itu berjarak sekitar tiga kilometer.
Pesawat berbobot sekitar satu ton itu juga tidak bisa diangkut dengan kendaraan kecil.
Apalagi harus melewati sawah-sawah warga.
Sebelumnya, pesawat jenis GA8 milik Wise Air dengan nomor registrasi PK-WMP mendarat darurat di persawahan Desa Kertawaluya, Kecamatan Tirtamulya, Karawang, Jawa Barat, Jumat (21/11/2025).
Kelima awak pesawat selamat.
Kapolres Karawang, AKBP Fiki Novian Ardiansyah mengatakan, pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Budiarto, Tangerang, menuju Bandara Cakrabuana, Cirebon, pada pukul 13.50 WIB.
Pesawat ini membawa 5 awak kabin.
Rinciannya satu pilot, satu co-pilot, dua teknisi dan satu kru cadangan.
"Setelah terbang sekitar 10 menit, pilot menyadari adanya masalah mesin," kata Fiki, Jumat.
Oleh karena jarak landasan terdekat masih sekitar 30 mil, kata Fiki, pilot memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat di persawahan Desa Kertawaluya, pada pukul 14.20.
"Diduga adanya masalah teknikal error berupa loss power," kata Fiki.
Manajer Kualitas dan Keselamatan (Quality and Safety Manager) Wise Air, Agus Nugraha Sardjani menyebutkan, pesawat charter tidak terjadwal itu terbang dari Bandara Budiarto, Curug, Tangerang menuju Bandara Cakrabhuwana, Cirebon.
"Untuk tujuan Cirebon karena hari ini (Sabtu kemarin—Red) seharusnya kita ada kegiatan terjun payung, dari satu perusahaan yang mencarter pesawat ini untuk kegiatan terjun payung," kata Agus, Sabtu.
Perusahaan pencharter itu yakni BRO Skydive Indonesia yang rencananya bakal menyewa hingga tahun depan untuk sejumlah kegiatan terjun payung. (Kompas.com)
| Polda Jateng Ambil Barang Bukti saat Olah TKP di Kostel Dosen Levi, Ditemukan Sejumlah Obat-obatan |
|
|---|
| PSIS Semarang Vs Persiba Balikpapan, Ujian Perdana Jafri Sastra Bangkitkan Mahesa Jenar |
|
|---|
| Rekan Dosen Levi Cerita, Status AKBP Basuki Disebut sebagai Pacar |
|
|---|
| Untag Bentuk Tim Advokasi terkait Kasus Kematian Dosen Levi, Berharap Dilakukan Digital Forensik |
|
|---|
| Rekan di Kampus Untag Cerita, Dosen Levi Pernah Bilang AKBP Basuki Disebutnya sebagai Pacar |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/Ilustrasi-pesawat-kecil.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.