Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tak Banyak Persiapan, Uya Kuya Hanya Bawa 4 Baju Saat Rumahnya Dijarah Massa

“Cuma sempat bawa empat potong baju sama mobil. Surat-surat, akta nikah, dokumen mertua, semua tertinggal,” ungkap Uya Kuya saat ditemui di Polres Met

Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
ISTIMEWA
RUMAH UYA SETELAH DIJARAH -Tanggal 30 Agustus 2025 menjadi malam penuh duka bagi Uya Kuya dan keluarganya. Kediaman mereka di kawasan Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, porak-poranda setelah digeruduk dan dijarah massa. 

 

TRIBUNJATENG.COM- Tanggal 30 Agustus 2025 menjadi malam penuh duka bagi Uya Kuya dan keluarganya. Kediaman mereka di kawasan Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, porak-poranda setelah digeruduk dan dijarah massa.

Dalam kepanikan, Uya bersama sang istri, Astrid, dan anak-anaknya terpaksa meninggalkan rumah hanya dengan pakaian yang melekat di badan.

“Cuma sempat bawa empat potong baju sama mobil. Surat-surat, akta nikah, dokumen mertua, semua tertinggal,” ungkap Uya Kuya saat ditemui di Polres Metro Jakarta Timur, Rabu (3/9/2025).

Barang Berharga Hingga Kenangan Hilang

Kerugian terbesar yang dirasakan keluarga Uya bukan semata soal materi. Banyak kenangan keluarga turut lenyap, termasuk foto pernikahan dan potret anak-anak sejak kecil hingga dewasa. “Anak-anak sampai menangis, karena semua kenangan itu ikut musnah,” tutur Uya dengan nada bergetar.

Massa yang masuk ke rumah bukan hanya mengambil barang-barang elektronik dan perabotan. Hampir semua isi rumah dibawa, mulai dari TV, kursi, dispenser, sepeda, pakaian, hingga barang sepele seperti sapu lidi. Bahkan kucing peliharaan keluarga Uya pun raib.


Kondisi Rumah Pasca Penjarahan

Pasca kejadian, kondisi rumah benar-benar memprihatinkan. Kaca jendela pecah, pintu dan pagar jebol, hingga coretan dengan cat pilox berisi makian menghiasi dinding rumah.

 Beberapa tulisan provokatif seperti “Disita Rakyat” dan “Dari Rakyat untuk Rakyat” juga ditemukan.

Sebagian besar massa yang menyerbu bukan warga sekitar. Mereka datang dari luar kawasan dan langsung bertindak brutal.

 “Awalnya warga sini coba menjaga, tapi jumlah massa yang datang semakin besar, langsung merangsek,” jelas Uya.

 

Kronologi Malam Penjarahan

Menurut laporan warga, massa mulai menyerbu sekitar pukul 22.00 WIB. Polisi baru tiba beberapa saat kemudian dengan motor trail. Namun, saat itu rumah sudah terlanjur dijarah. Massa sempat kocar-kacir melihat aparat, tapi sebagian besar barang sudah hilang terbawa.

Tindak Lanjut Kepolisian

Polisi kini telah menangkap 7 hingga 9 orang terduga pelaku penjarahan. Sejumlah barang bukti berhasil diamankan, mulai dari perabotan hingga pakaian. Pihak kepolisian menyatakan penyelidikan masih berjalan untuk mengungkap peran masing-masing pelaku dan memburu yang masih buron.


Insiden ini terjadi di tengah gelombang demonstrasi nasional yang pecah sejak 28 Agustus 2025. Aksi protes mahasiswa dan pekerja terhadap kebijakan pemerintah serta kinerja DPR berkembang menjadi kerusuhan dan penyerangan rumah sejumlah anggota DPR, termasuk Ahmad Sahroni dan Eko Patrio, sebelum akhirnya menyasar rumah Uya Kuya.

Sikap Uya Kuya

Meski mengalami kerugian besar, Uya memilih untuk ikhlas. Ia menegaskan bahwa keselamatan keluarga adalah yang paling utama. 

“Barang bisa dicari lagi, tapi nyawa tidak ada gantinya. Saya bersyukur keluarga masih selamat,” ucapnya.

Bahkan, Uya juga mengaku hatinya luluh saat mengetahui ada pelaku penjarahan yang hanya ingin membawa pulang AC karena cucunya penyandang disabilitas. 

“Kalau alasan seperti itu, saya maafkan. Saya tidak dendam, semoga ada jalan keluar untuk mereka juga,” tambahnya.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved