Tribunjateng Hari ini
Air Sungai Sudah Mengalir, Joko Berharap Material Longsor di Jangli Terangkat Semua
Sebagian besar material longsor di kawasan RT 6 RW 4 Jangli, Kelurahan Karanganyar Gunung, Kecamatan Candisari, Kota Semarang sudah berhasil diangkat.
Penulis: Moh Anhar | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Proses pembersihan material longsor di kawasan RT 6 RW 4 Jangli, Kelurahan Karanganyar Gunung, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, sudah mencapai sekitar 50–60 persen.
Ketua RT 6, Joko, mengatakan sebagian besar material longsor sudah berhasil diangkat. Namun, masih ada fondasi besar dan tebal yang belum bisa ditangani.
“Alhamdulillah untuk jalur aliran sungai airnya sudah bisa lewat dengan lancar. Biarpun belum 100 persen, minimal sungai sudah bisa mengalir. Semoga ke depannya bila hujan tidak kebanjiran lagi,” ujarnya, Jumat (12/09/2025).
Joko menambahkan, warga berharap agar perbaikan segera dilakukan, terutama pada talut sungai yang rawan ambrol.
“Kami minta pembuatan talut saluran sungai diperluas agar ke depannya tidak terjadi lagi banjir. Dengan kejadian ini, warga kami yang kena musibah masih trauma kalau hujan datang,” sambungnya.
Sebelumnya, longsor dan banjir bandang melanda permukiman warga di Jangli pada Rabu (10/09/2025).
Tiga rumah terdampak, dengan 26 jiwa terpaksa mengungsi sementara waktu. Pemerintah Kota Semarang telah menurunkan alat berat dan menyiapkan relokasi bagi warga terdampak.
Siaga musim hujan
Terpisah, menjelang musim hujan, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) telah menyiapkan 119 unit pompa untuk mengantisipasi potensi banjir di sejumlah wilayah rawan. Jumlah ini termasuk pompa portable serta mobil pompa yang siap digunakan sewaktu-waktu.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Suwarto menyebut seluruh pompa yang berada di bawah kewenangan Pemkot dalam kondisi baik dan siap dioperasikan.
"Kalau pompa-pompa yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota Semarang, Insyaallah masih bisa dioptimalkan. Kondisinya saat ini fit, cuma yang untuk kali Semarang memang perlu servis-lah, ini baru proses lelang untuk servisnya. Karena kan kapasitas besar, jadi enggak bisa langsung penunjukan, harus pakai lelang," kata Suwarto melalui sambungan telepon, Jumat (12/9).
Dia melanjutkan, di antara pompa yang masih dalam tahap peningkatan kapasitas saat ini adalah Pompa Waru, yang menjadi bagian dari program Balai Wilayah Sungai (BWS).
"Pompa Waru karena kemarin ikut programnya BBWS untuk peningkatan kapasitas yang saat ini dibongkar. Progresnya menunggu laporan untuk pemasangan penambahan kapasitas," terangnya.
Baca juga: Pengemudi Ojek Online dan ASK Dapat Insentif Pajak Dari Gubernur Jateng
Sebagai langkah antisipasi, jelasnya, DPU telah menyiapkan pompa portable sebagai opsi kedua jika pompa utama belum siap digunakan.
Sementara itu, pompa BBWS diharapkan bisa berfungsi optimal untuk menunjang pengendalian air di beberapa titik rawan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.