Keracunan MBG
Keracunan MBG Lagi, Kali Ini Gara-gara Siswa dan Guru Disuguhi Menu Ikan Hiu Goreng
Menu ikan hiu goreng dinilai tidak lazim untuk anak-anak dan berpotensi mengandung zat berbahaya seperti merkuri
“Biasanya habis, tapi hari ini banyak makanan masih utuh, bahkan tidak dibuka dari wadahnya,” jelasnya.
Selain faktor keamanan, para orang tua juga menyoroti persoalan makanan yang mubazir.
Sari (31) menilai distribusi MBG harus dievaluasi menyeluruh.
“Kalau tidak ada perubahan serius, program ini bisa membahayakan nyawa anak-anak. Lebih baik anggarannya dialihkan untuk yang benar-benar membutuhkan,” ucapnya.
Rumor mengenai penggunaan wadah makan berlapis minyak babi di program MBG di daerah lain semakin memperkuat kekhawatiran publik, meski belum terbukti di Ketapang.
“Kalau soal kebersihan saja masih dipertanyakan, apalagi ada isu bahan berbahaya di wadahnya. Nyawa anak-anak jadi taruhannya,” kata Deki, warga lainnya.
Sampel makanan diuji BPOM
Sampel makanan, termasuk ikan hiu goreng, telah dikirim ke BPOM Kalbar untuk diuji laboratorium.
Hasilnya masih ditunggu.
Pemerintah daerah berjanji akan memperketat pengawasan terhadap dapur penyedia agar insiden serupa tidak terulang.
Kepala Sekolah SDN 12 Benua Kayong, Dewi Hardina Febriani, berharap ada perbaikan sistem.
“Awalnya hanya beberapa anak yang sakit perut lalu muntah. Tapi makin lama makin banyak. Puskesmas datang ke sekolah, kemudian anak-anak dirujuk ke RSUD Agoesdjam,” tuturnya. (BanjarmasinPost.co.id)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.